Mohon tunggu...
Multia EkaSaputri
Multia EkaSaputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo, senang bertemu dengan anda! Saya ingin mengembangkan kemampuan dan wawasan menulis saya

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Memahami Gejala Gangguan Kecemasan Sosial

2 Desember 2023   23:18 Diperbarui: 3 Desember 2023   21:40 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
visualisasi seseorang yang mengalami kecemasan (pexels, pixaby)

Pernahkah kamu mendengar tentang social anxiety disorder atau gangguan kecemasan sosial? 

Gangguan kecemasan sosial disebut juga fobia sosial, merupakan sebuah gangguan yang membuat orang mengalami ketakutan, kecemasan, kesadaran diri yang intens dan berlebih, tidak seimbang dalam interaksi sosial dengan orang lain (Owunna et al., 2022). Kecemasan sosial adalah ketakutan yang menetap terhadap satu atau lebih situasi sosial yang berkaitan dengan yang membuat individu harus berurusan dengan orang asing atau menghadapi kemungkinan diamati oleh orang lain, individu takut akan dipermalukan atau dicela (Khafida Silmi et al., n.d.).

Kapan kecemasan sosial itu dirasakan oleh penderita? 

Menurut (Jefferies & Ungar, 2020) Kecemasan sosial terjadi saat individu merasa takut terhadap situasi sosial dimana mereka membayangkan penilaian negatif dari orang lain atau merasa bahwa kehadiran mereka akan membuat orang lain merasa tidak nyaman. Pada tingkat tertentu kecemasan sosial bersifat adaptif, sehingga mendorong perhatian lebih besar pada presentasi dan refleksi perilaku individu. 

Berdasarkan (DSM-IV TM, 1994) seseorang yang menderita gangguan kecemasan sosial memiliki beberapa kriteria, yaitu :

  • Ketakutan yang menetap pada satu atau lebih situasi sosial, ketika seseorang harus bertemu dengan orang baru atau tidak dikenal dan orang-orang tersebut akan mencermatinya.
  • Menghadapi ketakutan terhadap situasi sosial yang selalu memicu timbulnya kecemasan.
  • Individu tersebut mengakui jika ketakutannya berlebihan atau tidak masuk akal.
  • Situasi sosial yang ditakutkan itu dihindari jika tidak akan menimbulkan kecemasan yang menetap atau distres.
  • Adanya perilaku menghindar.
  • Adanya upaya antisipasi.
  • Kondisi distres ini secara signifikan berpengaruh terhadap rutinitas normal seperti sekolah, pekerjaan, atau hubungan dengan orang lain, atau dirinya mengalami distres yang menetap karena fobia yang dialaminya.


Gejala-Gejala Gangguan Kecemasan Sosial

Gangguan kecemasan sosial memiliki tiga gejala (gejala fisik, gejala tingkah laku, gejala kognitif). Menurut Ingman dalam Canu (2011) mengemukakan gejala kecemasan sosial dapat di ekspresikan dalam beberapa cara yaitu:

a. Gejala Fisik 

  • Keringat yang berlebihan
  • Detak jantung yang berdebar-debar
  • Wajah memerah
  • Bergetar
  • Sakit perut
  • Mati rasa
  • Pusing

b. Gejala Tingkah Laku

  • Tidak berani/sedikit melakukan kontak mata
  • Penundaan
  • Cara bicara tidak lancar
  • Gelisah
  • Menolak interaksi sosial

c. Gejala Kognitif

  • Kesadaran diri yang tinggi
  • Merasa dirinya dilihat dan dievaluasi oleh orang lain
  • Kewaspadaan yang berlebihan
  • Berpikir merendahkan diri sendiri

 

Bagaimana Cara Menangani Kecemasan Sosial?

Gangguan kecemasan sosial dapat ditangani dengan kamu menghubungi tenaga profesional. Jika ada seseorang disekitarmu yang mengalami kecemasan sosial, kamu bisa menyarankan mereka untuk mendatangi tenaga profesional seperti Psikolog, Psikiater, atau tenaga para ahli. Berdasarkan pada wewenang psikologi klinis.

Menurut Permenkes No. 45 Tahun 2017, wewenang Psikolog Klinis adalah :

  • Pelaksanaan asesmen psikologi klinis.
  • Pelaksanaan diagnosis dan prognosis psikologi klinis.
  • Penentuan dan pelaksanaan intervensi psikologi klinis.
  • Melakukan rujukan.
  • Pelaksanaan evaluasi proses asesmen dan intervensi psikologi klinis.

Pelaksanaan intervensi psikologi klinis dapat dilaksanakan kepada individu, kelompok, komunitas, maupun untuk kepentingan hukum sesuai dengan kebutuhan dan permasalah yang dialami klien dalam bentuk psikoedukasi, konseling, psikoterapi, dan rekomendasi intervensi.

Untuk mempermudah klien dalam mencari dan menerima layanan psikolog, klien dapat mencari informasi lebih lanjut melalui web site IPK Indonesia (Ikatan Psikologi Klinis Indonesia) untuk mendapatkan informasi mengenai psikolog terdekat yang ada di kota tempat kamu berada dan daftar instansi yang menyediakan layanan psikologi klinis. Melalui website tersebut kamu dapat menghubungi psikolog yang berada di daerah tempat kamu tinggal. Selain itu kamu dapat mengakses portal layanan darurat dengan menghubungi 112 (Panggilan darurat).

Referensi :

Canu, Z. (2011). Kecemasan Berinteraksi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Tahun 2014-2015. Organizational Behavior and Human Decision Processes, 115(1), 43--54. https://doi.org/10.1016/j.obhdp.2011.01.008

DSM-IV TM. (1994). DIAGNOSTIC AND STATISTICAL MANUAL OF MENTAL DISORDERS FOURTH EDITION DSM-IV TM CHUWEU& MORING.

Jefferies, P., & Ungar, M. (2020). Social anxiety in young people: A prevalence study in seven countries. PLoS ONE, 15(9 September). https://doi.org/10.1371/journal.pone.0239133

Khafida Silmi, Z., Renny Rachmawati, W., Sugiarto, A., & Puji Hastuti, T. (n.d.). Correlation of Intensity of Use of Social Media with The Level of Social Anxiety In Adolescents. MIDWIFERY AND NURSING RESEARCH (MANR) JOURNAL, 2, 2020. http://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/MANR

Owunna, R., Ajobi, A., Ahamefule, A., & Emmanuel, F. O. (2022). THE RELATIONSHIP BETWEEN SOCIAL NETWORK SITES AND SOCIAL ANXIETY AMONG UNIVERSITI PUTRA MALAYSIA UNDERGRADUATE STUDENTS. Paedagogia: Jurnal Pendidikan, 11(1), 99--108. https://doi.org/10.24239/pdg.vol11.iss1.244

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun