Suara rakyat
Akhir akhir ini kebijakan bapak sedikit kurang berkenan dan kontradiktif. Mungkin sudah terlalu banyak pembisik pak.
1.Masyarakat diminta untuk isolasi tapi tidak di suplai kebutuhan pangannya bagaimana mau efektif himbauannya pak. Pada akhirnya banyak yg tetap beraktifitas seperti biasa.
2.Masyarakat butuh suplai pangan Selama karantina, malah listrik yg di subsidi, listrik cuma bisa di pakai buat masak nasi pak, tapi apa yg mau di masak kalau beras tak ada.
3.relaksasi kredit perbankan yg bapak katakan tidak berlaku di kenyataannya pak, tetap masyarakat harus bayar cicilan, dan bank tak mau tahu, alasan mereka bukan pak Jokowi kepala bank mereka, dan belum adanya instruksi dari bank pusat.
Dan masih banyak persoalan lainnya seperti kelangkaan alat2 kesehatan, rapid test yg tidak kunjung tiba, antisipasi penyebaran virus saat mudik nanti.dll.
Singkatnya begini pak
*Bapak mau menghentikan penyebaran virus dengan isolasi, tapi mau ekonomi tetap berjalan.
*Bapak beri masyarakat listrik yg mereka minta adalah beras.
*Bapak beri masyarakat pidato keringanan kredit sementara bank tetap menagih.
Sebagai pendukung bapak, saya ingin menyampaikan , Ketika kebijakan tak lagi sejalan dengan pelaksanaan, rakyat akan bersuara. Dan suara rakyat ini akan di manfaatkan oleh lawan politik bapak.
Paling lambat sebulan lagi gelombang suara teriakan butuh makan akan semakin besar pak, bertindaklah cepat.