Mohon tunggu...
mulia nasution
mulia nasution Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Pernah bekerja sebagai jurnalis The Jakarta Post, RCTI, Trans TV. Sekarang bergiat sebagai trainer jurnalistik, marketing dan public relations

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Surat Cinta Membabi Buta

6 Februari 2019   10:34 Diperbarui: 6 Februari 2019   11:54 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kalian, dasar tukang ngibul semua," katanya ketika kembali menemui kami.

"Lho, kamu ini nggak percaya ya?"Sapto yang menyahut.

Otong menggeleng-gelengkan kepalanya, berkali-kali.

"Yang kamu temui siapa sih?" Kali ini aku yang bertanya.

 Otong menengadahkan kepalanya, mengingat sesuatu.

"Ibu Mangunsong, si kacamata minus!"jawab Otong ketus sambil memeragakan kedua tangannya, membentuk lingkaran bulat seperti kacamata.


"Siapa? Ibu guru kita si Simangunsong yang killer?" kataku terperanjat,  mendecak-decak heran.

Setelah lama terdiam dan bermimik serius, aku pun tertawa terpingkal-pingkal. Meledak-ledak tawaku bagaikan guntur dari lapisan langit ketujuh. Sementara Otong masih juga linglung dengan sejuta kecurigaannya pada kami. "Kenapa sih si  guru  ceriwis itu yang kamu jumpai,Tong? " sanggahku menahan geli."Kamu tahu nggak? Ibu guru yang duduk di Biro Bimbingan dan Penyuluhan yang kami maksud! " kataku bercipoak  lagi.

Begitulah. Ekspresi kecurigaannya memudar, tersenyum lebar. Lalu Otong menyuap semangkuk es teler yang  kami sediakan untuknya. Dengan kesegaran baru, kami mengikuti pelajaran di kelas. Perasaan geli yang kenyal masih saja menggoda bila mengenang semua kejadian---yang menimpa Otong.

                                                            ***

Aku sedang asyik melihat-lihat pamplet filem yang akan diputar pada sebuah bioskop. "Tontonan yang menggemparkan jagat raya," begitu promo yang terpampang di sisi loket penjualan karcis masuk. Konon, filem yang begitu fantastis, SUPERMAN.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun