Mohon tunggu...
Muksal Mina
Muksal Mina Mohon Tunggu... Lainnya - Candu Bola, Hasrat Pendidik

Be a teacher? Be awakener

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Marina, Goyahnya Setan Merah, dan Peran Director of Football

14 September 2020   15:19 Diperbarui: 15 September 2020   16:09 1192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
CEO Milan, Adriano Galliani saat meresmikan perekrutan Zlatan Ibrahimovic media 2010 (Sumber : kompas.com)

Siapa yang tak kenal Adriano Galliani? Bila menyebut Milan, maka akan menyertakan nama Galliani. Atau transfer guru dari Juventus, Luciano Moggi. Perannya sangat menentukan dalam kesuksesan La Vecchia Signora pada medio 90an.

CEO Milan, Adriano Galliani saat meresmikan perekrutan Zlatan Ibrahimovic media 2010 (Sumber : kompas.com)
CEO Milan, Adriano Galliani saat meresmikan perekrutan Zlatan Ibrahimovic media 2010 (Sumber : kompas.com)
Masih segar dalam ingatan saat RB Leipzig mencuri perhatian dengan lolos ke semifinal Liga Champion musim lalu. Kesuksesan ini membuat Milan tertarik untuk memboyong sosok penting di sana. 

Bukan Julian Naelsmann atapun Dayot Upamecano, tapi sang direktur teknik, Ralf Rangnick. Begitu pun kesuksesan Bayern Munchen meraih treble winners musim lalu, tak lepas dari peran sporting director mereka, Hasan Salihamidzic.

Jembatan Pelatih dan Klub

Pada hirarkis klub, alur koordinasi pelatih bukanlah langsung ke presiden atau pemilik klub. Mereka mengkomunikasikan keperluan terkait area teknis melalui direktur sepak bola.

Carlo Ancelotti menuliskan dalam autobigrafinya, Quiet Leadership, tentang pengalamannya bekerja bersama direktur sepak bola.

Menurut Ancelotti, pekerjaannya di Milan, Chelsea, Madrid dan PSG sangat terbantu dengan adanya direktur sepakbola. Ia cukup menyampaikan urusannya pada direktur. Tak perlu langsung ke presiden. Pelatih pun bisa fokus pada tim tanpa terganggu perkara non teknis.

"People ask how I dealt with Silvio Berlusconi at Milan, Roman Abramovich at Chelsea, Florentino Prez at Real Madrid or Nasser Al-Khelaifi at Paris Saint-Germain. I'll tell you: For me, it's not so important. I don't spend a lot of time with the president. Mostly I spend time with the general director and it is he who spends time with the president."

Galliani di Milan, Frank Anersen di Chelsea, Moggi di Juve, Jose Angel Sanchez (Madrid) dan Leonardo (PSG) adalah sederet tangan kanan presiden klub yang pernah bekerja bersama Ancelotti.

Menurut Ancelotti, direktur adalah perantara antara pelatih dan pemilik klub. Direktur akan menyampaikan apa harapan-harapan pemilik terhadap tim. Pelatih akan berusaha memenuhi harapan tersebut, dengan dibantu oleh direktur yang akan berurusan pada masalah sumber daya. Entah itu transfer pemain ataupun penambahan fasilitas. Begitupun ketika tensi meninggi, maka direkturlah yang menjadi penengahnya.

Ancelotti menyoroti Chelsea sebagai tim yang 'sedikit tidak jelas' soal hirarkis tersebut. Setidaknya pada masa ia melatih di Stamford Bridge (2009-2011). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun