Mohon tunggu...
Mukmin
Mukmin Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selalu bersyukur, berjuang, dan tetap optimis maju ke depan.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Performa Kurang Apik Skuad Badminton Indonesia di Australian Open 2023

9 Agustus 2023   09:17 Diperbarui: 9 Agustus 2023   09:33 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Herry memberikan gambaran bahwa penampilan mereka seperti roller coaster, naik turun secara tidak konsisten. Terkadang mereka tampil gemilang dan berada di puncak performa, seperti yang pernah diraih oleh Bagas dan Fikri saat menjadi juara All England 2022, Pram dan Yere yang menjadi juara Kejuaraan Asia, serta Leo dan Daniel yang mencapai prestasi di Indonesia dan Thailand Masters.

Namun setelah itu, penampilan mereka sering merosot dan mengalami kekalahan di babak-babak awal kompetisi, menunjukkan kurangnya konsistensi.

Herry mengingatkan bahwa diperlukan waktu bagi ketiga pasangan ini untuk mengalami perkembangan dan mencapai level elit dalam ganda putra dunia. Hasil dari upaya keras tim pelatih ganda putra tidak akan terwujud secara instan.

Ganda putri juga menghadapi tantangan serupa dalam rangkaian turnamen bulu tangkis Juli-Agustus ini.

Eng Hian, Kepala Pelatih Ganda Putri Pelatnas PBSI, bahkan secara terbuka menyatakan bahwa hasil dari sektor yang dia bimbing tidak sesuai dengan ekspektasi.

Pasangan Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti, serta Febriana Dwipuji Kusuma dan Amalia Cahaya Pratiwi, belum mampu mencapai prestasi yang diharapkan. Kedua pasangan ini bahkan sudah tersingkir di babak kedua Australian Open.

Eng Hian, yang akrab disapa Koh Didi, mengamati bahwa penampilan Apri dan Fadia dalam enam bulan terakhir belum mencapai tingkat yang diharapkan. Keduanya masih berjuang untuk menampilkan performa terbaik mereka.

Kapasitas yang diperlihatkan selama latihan tampaknya belum berhasil direalisasikan dalam pertandingan resmi.

Koh Didi bahkan menyatakan bahwa hanya sekitar 30 persen kualitas dan kapasitas dari hasil latihan yang muncul dalam pertandingan.

Penyebab ketidakmampuan mereka untuk tampil pada level yang sama dengan latihan mungkin memerlukan waktu untuk dijawab, seperti yang diungkapkan oleh Koh Didi.

Saat ini, Apri dan Fadia tengah berusaha mencari kembali ritme permainan terbaik mereka, baik dalam hal teknik maupun mental bermain. Harapannya, mereka akan mampu tampil dengan kemampuan terbaik seperti saat pertama kali berpasangan dan berkompetisi dalam turnamen internasional tahun lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun