Mohon tunggu...
Ibra Alfaroug
Ibra Alfaroug Mohon Tunggu... Petani - Dikenal Sebagai Negara Agraris, Namun Dunia Tani Kita Masih Saja Ironis

Buruh Tani (Buruh + Tani) di Tanah Milik Sendiri

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pemilu Serentak 2024 dan Politik Uang dalam Menekan Angka Golput

17 Januari 2022   20:28 Diperbarui: 17 Januari 2022   21:47 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrated by: pemilu.tempo.co

Pemilu serentak yang akan dilaksanakan pada tahun 2024, merupakan moment penting dalam wajah berdemokrasi tanah air. 

Proses regenerasi para pemangku kewenangan dalam tanda kutip mencari sosok terbaik sebagai perpanjangan tangan dan lidah rakyat.

Yang disematkan kepada mereka putra putri terbaik Indonesia untuk yang bertaruh sekaligus bertarung dalam dunia perpolitikan.

Notabenenya, dimaklumi parpol dan politikus merupakan aktor yang paling jelas dan serius dalam hiruk pikuk pesta akbar ini, bukan.

Rivalitas tuk menunjukan eksistensinya jauh-jauh hari sebagai langkah persiapan berkompetisi, terlepas ragam visi dan misi yang dijargonkan.

Persaingan antar parpol dalam melampaui kebijakan parliamentary threshold 4%. Tiket untuk maju bertaruh pada pemilu berikutnya.

Diketahui perolehan suara minimal partai politik dalam pemilihan umum untuk dapat diikutkan dalam penentuan perolehan kursi di parlemen serta tiket mencalonkan seorang Presiden nantinya.

Persyaratan minimal dukungan yang harus diperoleh partai politik untuk mendapatkan perwakilan yang biasanya dilihat dari presentase hasil perolehan suara di pemilu secara nasional.

Disamping persaingan antar parpol, dipahami persaingan antar para calon legislatif dalam perahu yang sama, juga tidak kalah serunya.

Rivalit berpolitik sesama teman sendiri yang diusung dalam parpol yang sama. Bersaing antar sesama kader parpol sendiri.

Bahasa sederhananya bersaing dalam mengejar kursi dari hasil akumulasi suara partai demi harga satu kursi, berapa jumlah suara yang mesti diperoleh tuk menduduki kursi legislatif, 2500 atau 3000 hanya untuk satu kursi khusus DPRD kabupaten misalnya apalagi provinsi dan pusat. Wuihh lebih banyak toh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun