Mohon tunggu...
Ibra Alfaroug
Ibra Alfaroug Mohon Tunggu... Petani - Dikenal Sebagai Negara Agraris, Namun Dunia Tani Kita Masih Saja Ironis

Buruh Tani (Buruh + Tani) di Tanah Milik Sendiri

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mistis dan Kearifan Lokal sebagai Kontrol Sosial

31 Oktober 2021   15:46 Diperbarui: 1 November 2021   02:23 693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrated by: regional.kompas.com

Mistis, Horor dan Kearifan Lokal

Cerita mistis yang erat dengan cerita ghaib nan horor. Setiap daerah punya cerita loh yang berkaitan dengan budaya lokal penduduk setempat. 

Keterkaitan ini bisa disaksikan akan ritual-ritual adat masyarakat yang masih eksis hingga sekarang. Berbentuk pantang larang seperti tabu, aib dan pamalih. Hingga kini masih dipegang teguh sebagai tradisi.

Pendek kata, lain suku sudah tentu berbeda cerita mistisnya. Merupakan khasanah kearifan lokal sebagai identitas budaya nusantara. Warisan para leluhur, cipta, rasa, dan karsa.  

Begitupun cerita rakyat yang mistis nan horor di masyarakat. Roro Jongrang, Sangkuriang, Sepahit Lidah, Muning Raib dari tanah Rejang misalnya. Juga makhluk horornya, dari Mak Sumay hingga Suster Ngesot pun ada. 

Ilustrated by: autorin.com
Ilustrated by: autorin.com

Meskipun zaman teknologi dan perkembangan dunia semakin maju. Bukan berarti hal-hal yang berbau horor dan mistis hilang di masyarakat. Percaya pada makhluk lain yang tak kasat oleh mata manusia. 

Katanya hanya pemilik indra keenam dan berkemampuan khusus yang dapat melihat penampakan langsung dan merasakan auranya kemistisan sesuatu.

Dan yang dapat berkomunikasi dengan makhluk-makhluk halus yang notabene diluar jangkauan akal manusia. Dengan perantara jampi atau mantra serta pernak-pernik dalam memasuki alam metafisika yang mistis nan sakral.

Tak kalah seremnya, aura ghaib yang selalu digambarkan ruang gelap nan pengab, sepi nan senyap, serta kotor dan tidak terawat. Mendiami Gedung tua, pohon beringin, lembah, kubur tua  dan sebagainya. Pokoknya horor, merinding euuy.

Mistis dan Budaya

Kemistisan bahkan melekat dengan kebiasaan masyarat, diyakini sebagai bagian dari tradisi. Baik dalam upacara adat hingga cerita mitos pun masih dapat kita temui dalam masyarakat.

Pantang larang disertai sanksi adat kepada masyarakat melanggar tata adat tertentu. Bahkan gejala-gejala aneh bin ajaib, yang menimpa justru dikaitkan akan mahluk ghaib loh.

Seperti, istilah cuci kampung dalam suku Rejang. Karena desa tidak bersih lagi. Bahkan tiga artikel penulis agit berkaitan dengan mistis juga budaya lokal.

Baca juga: Istilah "Belangea dan Kesapo" dalam Suku Rejang

Aspek budaya seringkali menyertai kemisteriusan dalam mistik itu sendiri. Dipercayai atau tidak terkadang kejadiannya benar-benar terjadi. Bukan dianggap sepele jika berhubungan kejadian yang terjadi.

Maka tak heran dikalangan masih mempercayai peristiwa ini jika melanggar adat budaya yang masih kental dimasayarakat. Bagaimana kepercayaan seperti ini, di Toraja, Suku Dayak Kalimantan, suku Anak Dalam, dan Badui yang kental dengan tradisinya?

Seperti kisah Muning Raib dalam suku Rejang yang pernah ditulis kompasianer apak@zaldychan, bahwa keturunan orang dusun Curup tidak boleh mendaki bukit Kaba misalnya. Hingga kini pun masih dipercayai keturunannya yang asli dusun tidak akan berani mengindakan larangan tersebut, jika tidak mau kena sialnya. 

Mistis Sebagai Control Sosial

Kesurupan/kemasukan masuknya roh-roh para leluhur karena telah berulah 'senonoh' ditempat yang di kramatkan. Kegiatan yang dilakukan mengindakan tata krama penduduk, Pamali katanya. 

Baca juga: Mak Sumay, Cerita Orang Tua yang Menakutkan

Pengalaman ini pernah saya lihat langsung di depan kepala sendiri sewaktu dibangku SMA saat upacara sekolah, tiba-tiba dikejutkan banyaknya siswa yang kesurupan secara mengejutkan

Dan pengalaman sewaktu kegiatan kemah bersama dengan teman-teman, salah satu kegiatan perluliahan. Teman kesurupan, membuat otak sakit kepala ngurusnya. Dimana teman ngerocos bicaranya.

Usut demi usut setelah bertanya pada warga. Katanya ini berhubungan dengan kegiatan pramuka dua hari yang lalu. Dimana peserta dan panitia biasanya berprilaku yang tidak sopan.

Seperti mengindahkan adab, kencing sembarangan, bergadang suntuk sambil teriak-teriak sambil bernyanyi ria. Kan diketahui samping kalian sekolah adalah tempat pemakamam umum (kuburan).

Begitupun dengan kemah, katanya memang sering terjadi kejadian seperti ini. Bahkan para tentara yang pernah berkemah pun pernah terganggu akan hal berbau horor/mistis. Ada-ada saja yang janggal terjadi.

Pokoknya merinding bulu roma dengarnya, menurut mata batin tetua warga dunia supranatural , katanya ada makhlus halus penunggu tempat itu yang terganggu. Konon katanya disana terdapat kuburan tua.

Hal seperti ini mungkin dianggap rumor, mitos, takhayul bagi yang tak percaya. Percaya atau tidak percaya terkadang benar adanya, kejadian diluar logika loh. Saksi mata yang melihat dan merasakan langsung pun ada. Yang merasakan gimana mistis tempat tersebut, horor banget. 

Semoga penulis kagak temuan yang ginian, kalau kompasianer lain silahkan haha...

Baca juga: Tari Kejei, Tarian Sakral Orang Rejang Bengkulu

Kepercayaan mistis juga berkaitan dengan magis, kesaktian. Dipercatainya tempat kramat tertentu memiliki daya sakti yang bisa mengabulkan hajat para pencari keberuntungan. Jodoh, rezeki hingga tolak balak. 

Khabarnya, si A kepala daerah yang kini duduk, dulu pernah berhajat disini kata kuncen sang penunggu tempat yang di kramatkan masyarakat. Dalam bahasa kampungku, nazar (janji). 

Yang biasa disertai ritual sakral yang dipimpin seoran pawang (dukun) setempat. Semakin besar yang diminta semakin besar pula yang nanti dijanjikan jika hajat terkabul. Potong Kerbau, atau darah Kambing segar yang dipersembahkan.

Kembali pada kontek mistis sebagai kontrol sosial.  Yang berkembang di masyarakat. Baik yang bersifat cerita horor yang menakutkan sampai dengan prihal mistis dalam kepercayaan pada budaya.

Mungkin saja bagi kalangan rasionalis, agamawan, dan atheis mungkin bertolak belakang dengan hal-hal seperti ini. Tidak logis, syirik, dan hanya halusinasi semata. Ya, monggo silahkan nilai sendiri.

Faktanya bahkan ada yang memang terjadi loh. Lebih-lebih pada masyarakat yang masih memiliki tradisi yang kental dengan budaya leluhur. Terlepas apakah berhubungan dengan kepercayaan animisme, yo karepmu. 

Namun pada sisi lain mistis, horor dalam kearifan lokal merupakan khasanah tersendiri yang dimiliki berbagai suku disetiap daerah. 

Aspek lain dari keyakinan yang masih bearakar yang tidak terlepas bahwa ada pantang larang sebagai koridor adab dalam masyarakat menjadi batasan manusia dalam berprilaku. 

Selain kita sebagai manusia yang diciptakan, ada juga makhluk lain yang di Tuhan ciptakan. Bahkan berdampingan dengan kita, jadi sangat etis lah jika adab kita pada mereka juga mesti terjaga.

Nah, titik pijak tradisi yang berbau mistis juga kaya pesan moral. Yakni selalu menjaga prilaku dan adab. Baik sesama manusia bahkan makhlul tak kasat mata pun mesti ada caranya.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun