Mohon tunggu...
Ibra Alfaroug
Ibra Alfaroug Mohon Tunggu... Dikenal Sebagai Negara Agraris, Namun Dunia Tani Kita Masih Saja Ironis

Buruh Tani (Buruh + Tani) di Tanah Milik Sendiri

Selanjutnya

Tutup

Humor

Percakapan Bedul dan Semprul, Dasar Otak Semprul?

12 Maret 2021   07:38 Diperbarui: 12 Maret 2021   07:55 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrated by idntimes.com

*****
Pagi Bedul bercerita pada Semprul,  aku geram katanya. Kenapa? Bangsat itu jijik lihatnya. Ya kenapa dulu jawab dong, kan saya tidak tahu Dul pagi-pagi datang pada ngomel mulu ada apa sih?

Ini loh berita pagi nih, kamu sudah tahu kan. Kasus yang ono Mawar (inisial), yang viral sejagad kan. Kasus pelecehan seksual yang dilakukan kakek pada cucunya sendiri. Jijik bin muak, pokoknya Prul. Kalau ketemu saya jitak tu kepalanya.

Sebelum main kesini, saya merilis satu berita loh, dan berulang membaca koran (media lokal) yang aggit terkait kasus itu loh. Beritanya kakek yang telah bau lumpur itu dihukum 15 tahun, mungkin matinya dipenjara ya kan Prul.

Yang lebih kesal lagi Rul, khabarnya kakek pakai kata sumpah bawah nama Tuhan bahwa ia khilaf diwaktu sidang dan interogasi. Sumpah, gregetan saya lihatnya.

Mungkin aja Dul, khilaf kali kakek kan sudah lama jadi duda, timpal Semprul. Jadi sudah lama nggak gituan.

Ya, namun nggak gitu juga Prul, tobat/rajin ibadah maut pada dekat. Nih orang contoh orang tidak pernah beribadah kali Prul. Jadi tua-tua keladi, cucu sendiri diembat, dasar bejat.

Mirisnya lagi, kok pengadilan negeri kita. Terdakwa ataupun tersangka, pada waktu persidangan atau dinterogasi, pada ditutup tu wajahnya Prul, kan kita mau lihat siapa pelakunya.

*****
Predator-kah, koruptor-kah, residivis, mereka kan pada kagak malu laku itu kan, kok pada malu waktu ketahuan. Malu waktu ditangkap, jadi mestinya biarin dong malu diumbar, biar jera dan pelajaran bagi yang lain.

Betulkan Prul, satu lagi Prul. Tu waktu di persidangan ngapain, pakaiannya dibebaskan oleh majelis. Pakaian baju bernuansa agama lagi, sungguh memalukan kali.

Memburukan citra agama kan Prul, contohnya kakek bejat kemarin, pakai baju gamis loh dipersidangan, berpeci, untung tidak pakai kain sarung. Pokoknya pemerintah  mestinya yang berwenang dibidang itu harusmya tegas dalam masalah pakaian kan Prul.

Simbol-simbol yang gituan, enaknya pada dilarang loh. Citra agama atau budaya apapun jadi tercoreng dong namanya. Kagak enak loh, kasusnya keji, tapi orangnya pada sok suci lagi. Karena pakaian yang gituan, asumsi orang-orang beda nilainya, mungkin barangkali orang luar pada lucu atau jadi salah nilai kan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun