Mohon tunggu...
Ibra Alfaroug
Ibra Alfaroug Mohon Tunggu... Petani - Dikenal Sebagai Negara Agraris, Namun Dunia Tani Kita Masih Saja Ironis

Buruh Tani (Buruh + Tani) di Tanah Milik Sendiri

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bahayanya Pola Pikir dalam Kata-kata dan Tulisan

23 Oktober 2019   08:41 Diperbarui: 23 Oktober 2019   09:12 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Pikiran yang positif itulah sumber orisinil kebahagian dari segala lini kehidupan dan energy terbesar dalam hidup untuk mencapai puncak prestasi." (Henry David Thoreu)

Bahayanya Hasil Pikir yang di Ujarkan dengan Kata-Kata dan Tulisan

Ide/gagasan/persepsi yang terbesit dalam kerangka otak, yang rampung dalam olah benak terkadang ingin  dinyatakan secara bebas kepada orang lain. Dengan tujuan untuk memberitahukan ke khalayak agar mengetahui dan memahami impuls-impuls hasil dari sebuah pemikiran.

Tak jarang pemikiran ini, diutarakan dalam bentuk kata-kata dan tulisan, wujud untuk menyatakan pikiran yang dipahami oleh kita. Terkadang kata-kata dan tulisan yang kita buat memberikan "bumerang" buat kita sendiri dan pemicu kekisruhan bagi orang lain.

Dan menjadi sumber petaka ketika kata-kata dan tulisan tanpa melalui pertimbangan. Yang dibuat berdasarkan anasir kebencian terhadap objek tertentu, tanpa melihat faedah dari yang dilakukan. Menyelimuti pikiran berbentuk aura negative yang tertuang dalam kata-kata dan tulisan.


Implikasi dari ini bahkan tak jarang dapat merusak pemikiran "konsumen" sang penikmat kata-kata dan tulisan di masyarakat. Yang menerima secara holistic tanpa melihat sisi-sisi "yang boleh atau tidak untuk dikonsumsi".  Lalu ditelan mentah-mentah tanpa daya saring oleh mereka.

Alhasil, mereka terjebak dalam frame/pemikiran yang kita suguhkan. Lebih-lebih jika unsure negative memang disengaja oleh kita untuk menyebarkan virus kebencian. Dalam menggerogoti sendi-sendi mental dan moral pada masyarakat.

Sekilas tentang Pola Pikir
Mengutip materi dari Betriza Novianti, SH. Disampaikan Pada Pertemuan Orientasi Konselor Sebaya Bengkulu, 27 Oktober 2010. Dalam bentuk power point dengan materi "Perubahan Pola pikir". Menariknya pola pikir itu adalah bagaimana kita menggunakan akal dan budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu.

Lebih lanjut dalam materi tersebut membagikan 11 jenis-jenis pola pikir pada manusia;

Pertama, Pola pikir perfeksionis adalah  Seseorang yang menilai dirinya begitu tajam sehingga dia tidak berani untuk mencoba sesuatu yang tidak dia sukai dg sangat sempurna.

Kedua, Pola pikir obsesif adalah  Seseorang yang selalu mengingat sesuatu secara terus menerus yang menakutkan sehingga menteror dirinya sendiri sampai rasa takut itu jauh lebih besar.

Ketiga, Pola pikir pesimis adalah  Seseorang yang hanya melihat kegagalan dalam dirinya tanpa mau melihat keberhasilannya.

Keempat, Pola pikir bergantung pada orang lain adalah  Seseorang yang merasa tidak dapat bergerak atau melakukan sesuatu tanpa orang lain.

Kelima, Pola pikir saling membutuhkan adalah  Seseorang yang merasa bahwa hanya orang lain yang dapat menyelamatkannya.

Keenam, Pola pikir membenci diri sendiri adalah  Seseorang yang membuat dirinya menjadi pesimis, lalu melakukan hal yang sama pada orang lain.

Ketujuh, Pola pikir birokrat adalah  Seseorang yang memaksakan kehendaknya kepada orang lain untuk mengikuti aturannya dan merasa dirinyalah yang paling tahu segalanya.

Kedelapan, Pola pikir optimistis adalah  Seseorang yang percaya bahwa tidak ada sesuatu yang tidak mungkin. Semua dapat dilakukan secara bertahap, biar lambat asal selamat

Kesembilan, Pola pikir seorang yang realistis adalah  Seseorang yg dapat mengalahkan rasa takut dan hal-hal negatif dan melihat sesuatu tanpa menggunakan emosi lalu membuat rencana secara bertahap dengan penuh rasa percaya diri

Kesepuluh, Pola pikir Taoisme adalah  Seseorang yang punya pendapat bahwa yang hitam tidak selamanya jelek dan yang putih tidak selamanya baik. Jika kita dapat memfokuskan diri kita pada saat sekarang maka kita akan dapat jauh lebih sukses dari kemarin.

Kesebelas, Pola pikir seorang yang mandiri adalah  Seseorang yang dapat menggali kemampuan dirinya secara bertahap sesuai kemampuan tanpa harus malu atau rasa terbebani.

Pergeseran Pola Pikir
Pola pikir negatif :  Berkerja untuk uang, berpikir linier, berpikir bagian, berpikir objek, berpikir hirarkhi, berpikir struktur.

Pola pikir positip : Bekerja untuk ibadah, berpikir sistem, berpikir menyeluruh, berpikir hubungan, bepikir jaringan, bepikir proses.

Hambatan Perubahan Pola Pikir
Faktor internal : persepsi, ego, intelektual, emosi, kultur/ lingkungan

Faktor ekternal : lingkungan teman sejawat, anak buah, iklim kerja.

Beberapa Contoh Pola Pikir
Pola pikir yang menghambat : egois, bermalas-malasan, senioritas (lingkungan), negatif thinking, kurang PD, tertutup, mencari kambing hitam, menunda pekerjaan, buang waktu, dll.

Pola pikir yang menunjang : kerja sebagai ibadah, selalu memotivasi diri, optimis, percaya diri, kreatif, kerja cerdas, jujur, ulet, dapat dipercaya, tekun, dll.

Manfaat mengubah pola pikir

Berpikir dan bersikap positip

Meningkatkan hubungan kerja

Komunikasi lebih efektif

Mengembangkan potensi diri

Bekerja optimal

Relevansi Pola Pikir dengan Swasangka
Berprasangka baik atau berpikir baik kepada segala sebuah sumber-sumber informasi yang ditangkap oleh pancaindera sangat-lah penting. Banyak ditemui dilingkungan bahkan kita sendiri terjebak dalam memahami sumber tersebut dengan anasir yang terkadang tidak seiring dengan pesan/makna yang sebenarnya.

Swasangka terlebih dahulu muncul dibenak otak kita tanpa melihat duduk perkara yang sebenarnya. Dan mempengerauhi kerangka pikir kita kepada subyek/sumber yang kita lihat dan terdengar oleh telinga.

Akibatnya, berbagai persepsi miring terlontar pada mulut bahkan disertai tangan dan jemari terasa gatal untuk melakukan sesuatu yang kita anggap baik dan benar.

Merujuk sebeuah pepatah lama "mulutmu adalah harimaumu" sangat cocok pada realita yang ada saat ini, yang sering ditayangkan di TV bahkan terjadi dilingkungan kita sendiri.

Tetangga bisa ribut akibat lidah tak bertulang yang sangat mudah menyampaikan kata-kata yang tak layak, dan memancing keributan. Dan keusilan jemari dalam  merangkai aksara, dengan permainan diksi ataupun rima, meracuni "sang konsumen".

Ketika mulut ataupun jari yang tak terkonrol oleh pikir, alhasil yang ditimbulkan kerap terjadi permasalahan besar akan menimpa siapapun.

Ubahlah pikiran anda, Bila anda mengubah pikiran anda. Anda mengubah keyakinan diri anda, Bila anda mengubah keyakinan diri anda Anda mengubah harapan-harapan anda, Bila anda mengubah harapan-harapan anda. Anda mengubah sikap anda, Bila anda mengubah sikap anda. Anda akan mengubah tingkah laku anda, Bila anda mengubah tingkah laku anda. Anda mengubah kinerja anda, Bila anda mengubah kinerja anda. Anda telah mengubah nasib anda, Bila anda mengubah nasib anda. Anda telah mengubah hidup anda

SALAM

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun