Andai saya pernah ke sana. Tidak lah saya ikut keinginan anakku. Perjalanannya sangat melelahkan. Mau buang air susah, macet lagi berjam-jam. Dalam hati Pak Fulan.
Saat tiba di Jakarta. Mata Pak Fulan seakan tak berkedip melihat kota metropolitan. Benar-benar hebat, betul sekali Pak Umar. Gedung-gedung tinggi menjulang. Deretan kendaraan mewah tidak pernah putus sejauh mata memandang. Jalan luas dan bagus. Hebat, pikir pak Umar.
Tiba-tiba matanya, terkejut melihat gambar besar "artis nasional" tepat berada di tepi jalan . Siapa itu ya, gumamnya sama istrinya, sambil menoleh. Tanpa basa basi pun Pak Fulan bertanya. Pada sang Sopir.
"Mas,itu siapa ya?"
"Mboten Ngertos Pak, jawab pak sopir"
"Oh, gumamnya, cakep dan masih muda lagi"
"Kalau yang punya rumah seperti kura-kura itu, siapa ya Mas"
"Mboten Ngertos Pak”
“Besar dan Megah ya”
“Sambil terperanjat, Mas yang ramai-ramai itu itu”
“Meninggal Pak, tanpa menoleh”