Mohon tunggu...
Mukhlis Syakir
Mukhlis Syakir Mohon Tunggu... Mahasiswa - Nyeruput dan Muntahin pikiran

Mahasiswa Pengangguran yang Gak Nganggur-nganggur amat

Selanjutnya

Tutup

Politik

Konspirasi Jawer Hayam Cianjur (Kebijakan Me-merah-kan Cianjur)

24 Agustus 2023   22:31 Diperbarui: 24 Agustus 2023   23:55 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Penulis Melalui Bing AI

Unek-unek ini bukanlah hal baru. Semenjak terpilihnya bupati Cianjur bernama Herman Suherman di tahun 2020 yang tadinya Plt Bupati. Alias pengganti dari bupati sebelumnya yang menjadi tersangka korupsi, Herman terlihat berupaya membuat dinasti baru

Perlu diketahui bahwa bupati Cianjur sebelumnya merupakan anak dari bupati sebelumnya. Alias putra mahkotanya Cecep Muhtar Soleh, yakni Irvan Rivano. Herman yang waktu itu menjadi cawabup dari Irvan sebenarnya akan menjadi cabup. Demikian gosip yang beredar. Hanya saja takdir manusia mengatakan Irvan yang harus naik menjadi pion dari Cecep.

Sebagai bupati berusia muda, Irvan memang memiliki program kerja yang cukup seksi. Apalagi dengan menjual jargon "Cianjur Jago", bagi saya yang anak rantau cukup merepresentasikan ke-Cianjuran. Cianjur yang memang sudah terkenal dengan Ayam Pelungnya. Setidaknya bisa menggeser kesan negatif "Ayam peliharaan Arab". Dimana cap tersebut memang selalu menjadi pertanyaan kawan-kawan semasa diperantauan.

Jika ditinjau secara suudzan, dari bupati ke bupati ini selalu terjadi apa yang sudah terkenal dalam dunia politik dengan istilah kutu loncat. Bupati Cecep saat mencalonkan hingga menjelang akhir jabatannya berada di Partai Demokrat. 

Menjelang akhir jabatan periode kedua dan akan dilanjutkan oleh anaknya. Mereka berpindah ke partai Nasdem. Hal ini pernah disinggung oleh Rocky Gerung dalam salah satu talkshow secara tersirat dengan mengatakan, "ada itu, di suatu daerah partai ini (Nasdem) menjadi pelarian dari kasus-kasus".

Bupati Herman pun pindah dari Nasdem ke PDIP saat menjabat sebagai Plt Bupati dan berancang-ancang menuju pilbup 2021. Kini, Herman telah menjabat sebagai Bupati tetap (bukan Plt) selama tiga tahun. Setidaknya jika dijumlahkan dengan masa Plt-nya yang dimulai pada tahun 2018. Maka ada sekitar lima tahun ia memimpin Cianjur.

Bagaimana Saya sebagai orang Cianjur yang merantau dan melihat perpolitikan secara kasar?

Jika pada masa Bupati Tjetjep dan anaknya sempat ada pindah partai ke Nasdem dengan "kemungkinan" seperti yang diucapkan oleh Rocky. Ada alasan tersendiri kepindahan partai Herman dari Nasdem ke PDIP. Selain agar dapat diusung sebagai calon. Herman terlihat hendak melepas diri dari kungkungan bayang-bayang partai sebelumnya yakni Nasdem. Dimana Nasdem berisikan orang-orang Irvan. Sebut saja upaya Herman ini sebagai upaya mendirikan Dinasti politik baru.

Sebenarnya yang namanya politik dan dalam berpolitik itu demi kesejahteraan rakyat oke-oke saja. Akan tetapi yang bikin resah apabila kecenderungan partai Bupati diikutkan pada kebijakan-kebijakan daerah. Sangat terlihat sekali Cianjur saat ini dipaksakan untuk memiliki kekhasan berwarna merah. Seluruh gedung pemerintahan, terutama semenjak 2022 ber-cat merah. Sampai-sampai aparatur pemerintahan juga memiliki seragam khas merah. Laman-laman internet pun berwarna merah. Biar apa?

Bukan berarti saya tidak suka warna merah. Toh saya juga suka warna merah. Tapi buat apa Cianjur dijadikan seperti ini? Apalagi ini melibatkan pemerintahan yang tidak boleh ada kaitannya partai politik mana pun. Tentu saja pengecatan bangunan, menjahit pakaian, dan mengedit laman internet pemerintahan menjadi merah-merah itu menggunakan dana pemerintah bukan?

Seandainya Cianjur memang memiliki warna khas daerah merah mangga-mangga saja. Tapi tidak ada tuh, unsur warna merah di lambang "Sugih Mukti" kebanggan rakyat Cianjur. Pun Ade Sugianto yang terpilih menjadi Bupati Tasikmalaya serta berasal dari partai yang sama dengan Bupati Cianjur tidak memerah-merahkan Kabupaten Tasikmalaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun