Mohon tunggu...
MUKHBI DWI PUTRA M. KATO
MUKHBI DWI PUTRA M. KATO Mohon Tunggu... Lainnya - Manager SPPBE PT. Mario Migas Mandar

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Financial

QRIS Cross-Border: Wujudkan Konektivitas Sistem Pembayaran ASEAN

1 November 2023   16:30 Diperbarui: 1 November 2023   16:42 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Website Bank Indonesia (www.bi.go.id)

Dunia terus berubah, kemudahan menjadi tuntutan untuk semua lini kehidupan, Perkembangan zaman yang semakin pesat memaksa segalanya bergerak cepat, tidak terkecuali metode transaksi. Perubahan pola hidup masyarakat yang serba instan serta kondisi pasca pandemi COVID-19 yang membiasakan kita berinteraksi secara higenis akhirnya mengantarkan kita kepada budaya bertransaksi secara cashless atau nontunai.

Ada banyak metode transaksi nontunai yang kemudian hadir, Yang paling populer salah satunya metode QR Code. Metode ini paling banyak diadopsi oleh hampir semua aplikasi dompet digital. Kita tentu masih ingat pemandangan di beberapa merchant berjejeran kode QR Code statis yang meramaikan meja - meja kasir. Namun sayangnya tidak semua orang memilki dan suka menggunakan aplikasi dompet digital, begitu juga dengan merchant, tidak semua merchant memilki semua jenis QR Code aplikasi yang dimilki oleh pelanggan.   

Menjawab tantangan itu Bank Indonesia sebagai Bank Sentral Indonesia menghadirkan QRIS, fitur transaksi nontunai yang mudah, aman dan cepat. QRIS (QR Code Indonesian Standart) adalah Standar QR Code untuk sistem pembayaran di Indonesia dimana fitur pembayaran ini penyatukan berbagai macam QR Code dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) menjadi satu QR Code. Dengan adanya QRIS, seluruh aplikasi pembayaran dari penyelenggara manapun baik bank dan nonbank, dapat digunakan di seluruh merchant baik toko, rumah makan, tempat wisata, tempat olahraga hingga berdonasi, walaupun penyedia QRIS di merchant dan penyedia di aplikasi pengguna berbeda.

Sedikit Sejarah tentang QRIS, QRIS pertama kali diluncurkan sebagai kado ulang tahun Republik indonesia yang ke 74 tahun tepatnya tanggal 17 Agustus 2019. Namun efektif digunakan oleh masyarakat Indonesia secara nasional pada tanggal 1 Januari 2020. QRIS disusun oleh Bank Indonesia bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI). Peluncuran QRIS merupakan salah satu implementasi Visi Sistem Pembayaran Indonesia (SPI) 2025, Dengan Prinsip CEMUMUAH (cepat, mudah, murah, aman dan handal), QRIS diharapkan menjadi fitur transaksi nontunai andalan masyarakat Indonesia. Hingga saat ini, layanan QRIS dapat ditemukan hampir di semua aplikasi mobile banking,dari bank BUMN hingga bank swasta serta di hampir semua dompet digital atau mobile paymant seperti Gopay, OVO, Dana, Linkaja Shopee dan lain – lain.

Sejauh ini perkembangan penggunaan QRIS di Indonesia semakin meningkat, Minat masyarakat untuk bertransaksi menggunakan QRIS semakin pesat. Hingga Agustus 2023 telah tercatat ada sekitar 28,38 juta merchant dan sekitar 40,05 juta user atau pengguna yang menggunakan QRIS dengan total transaksi telah mencapai 18,33 Trilliun. Hal ini tentu menjadi semangat Bank Indonesia untuk terus meningkatkan layanan – layanan QRIS.

Layanan terbaru yang dikembangkan Bank Indonesia adalah mengupgrade QRIS menjadi QRIS Cross-Border atau QRIS antar negara melalui kerjasama antara Bank Sentral di ASEAN. Langkah ini merupakan inisiatif Bank Indonesia dalam hal mewujudkan konektivitas sistem pembayaran dengan bank sentral lain di Kawasan ASEAN yang mendukung pembayaran yang lebih cepat, murah, transparan, dan inklusif. Sejak tahun 2021 Bank Indonesia intens melakukan komunikasi dan pengembangan dengan melakukan berbagai uji coba di beberapa negara ASEAN demi mewujudkan konektivitas sistem pembayaran ASEAN.


Alhasil sejak tanggal 29 Agustus 2022, Bank Indonesia dan Bank of Thailand (BoT) meresmikan implementasi pembayaran melalui QR Code. Dengan kerjasama ini masyarakat di wilayah Indonesia dan Thailand dapat bertransaksi dengan memindai Thai QR Codes dan QRIS di aplikasi mobile banking dan dompet digital di merchant – merchant di kedua negara. Momen ini menjadi langkah awal QRIS Cross-Border dalam menjangkau transaksi antar negara di ASEAN  

Untuk memaksimalkan ekspansi QRIS Cross-Border di kawasan ASEAN dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (NK) Kerjasama Konektivitas Pembayaran Kawasan oleh Bank Indonesia (BI), Bank Negara Malaysia (BNM), Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), Monetary Authority of Singapore (MAS) dan Bank of Thailand (BOT) pada tanggal 14 November 2022 di Bali sebagai bagian dan rangkaian kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Nota Kesepakatan Kerjasama ini diharapkan dapat mendorong percepatan implementasi QRIS Cross-Border dalam menjangkau negara – negara ASEAN guna mendukung pemulihan ekonomi dan mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif di kawasan ASEAN.

Menyusul keberhasilan di Thailand, pada tanggal 8 Mei 2023 Bank Indonesia dan Bank Negara Malaysia meresmikan QRIS Cross-Border yang dapat digunakan di seluruh wilayah Indonesia dan Malaysia melalui pemindalan kode QRIS dan DuitNow milik Malaysia. Sementara itu untuk Singapura, Bank Indonesia bersama Monetary Authority of Singapore (MAS) telah memulai ujicoba QRIS Cross-Border Indonesia Singapura pada tanggal 17 Agustus 2023 melalui aplikasi QRIS atau Kode QR NETS milik Singapura dan ditargetkan akan dapat digunakan secara maksimal pada bulan November 2023. Sedangkan untuk Filipina saat ini masih dalam tahapan pengembangan. Langkah ciamik Bank Indonesia dalam meramu QRIS Cross-Border ini sejalan dengan misi keketuaan Indonesia untuk meningkatkan kerjasama ekonomi negara – negara kawasan ASEAN.

Kehadiran QRIS Cross-Border ini akan memudahkan kita saat berkunjung ke negara - negara ASEAN. kita tidak perlu lagi risih dengan penukaran mata uang antar negara dan membuat transaksi lebih mudah dan cepat. Selain itu, bertransaksi dengan QRIS Cross-Border akan mengurangi potensi pencurian uang dan ancaman uang palsu saat melancong di negara – negara ASEAN. Begitu juga sebaliknya bagi para wisatawan dari negara ASEAN yang akan berwisata ke Indonesia akan merasakan hal yang sama. Kemudahan QRIS Cross-Border yang dapat akses melalui aplikasi keuangan milik negaranya masing – masing akan memberikan kenyamanan bagi wisatawan dalam bertransaksi terlebih dengan para pelaku UMKM yang tersebar di tempat - tempat wisata Indonesia.

Dari sisi pelaku usaha khususnya UMKM. QRIS Cross-Border akan sangat membantu para UMKM ketika bertransaksi dengan para wisatawan.  Selain mengatasi kendala perbedaan mata uang, pencurian dan potensi pemalsuan uang, adanya QRIS Cross-Border ini tentu akan meningkatkan pelayanan pelaku usaha yang akan mendorong peningkatan omset para UMKM. Disamping itu menerapan QRIS Cross-Border ini akan mendukung percepatan digitalisasi untuk para pelaku UMKM di Indonesia. Digitalisasi dalam bertransaksi ini akan memberikan manfaat bagi para pelaku UMKM khususnya dalam pelaporan keuangan. Dengan menggunakan QRIS, para pelaku UMKM akan lebih mudah dalam mengatur dan mengontrol pencatatan keuangan mereka. Sehingga manfaat QRIS tidak hanya pada aspek kemudahan dan keamanan namun juga pada aspek efektifitas dan efisiensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun