Mohon tunggu...
Muhammad Jasrif Teguh
Muhammad Jasrif Teguh Mohon Tunggu... Apoteker - Praktisi manajemen stratejik, farmasi dan healthcare

Founder IDN-Pharmacare Institute, Apoteker, Penulis

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Pandemi, Digital Healthcare, dan Metaverse dalam Layanan Kesehatan

27 Desember 2021   20:04 Diperbarui: 28 Desember 2021   08:56 1016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi telemedisin (Sumber: Shutterstock via kompas.com)

Pada saat yang sama, pertumbuhan pesat kemampuan komputasi memungkinkan perusahaan untuk membentuk dan menyediakan data untuk diproses berdasarkan mesin canggih dan algoritma pembelajaran mendalam, yang merupakan dasar dari kecerdasan buatan (AI).

Digitalisasi data medis yang dikumpulkan dari industri farmasi selama beberapa dekade dan analisis manusia berikutnya tidak memberikan peningkatan yang signifikan dalam efisiensi industri.

AI memungkinkan pemrosesan data pasien secara real-time, memilih kandidat terbaik untuk uji klinis, bertukar informasi dengan pasien, dokter, provider, dan perusahaan asuransi.

AI dapat menjadi kunci bagi masalah industri yang belum terpecahkan, seperti waktu dan biaya pengembangan obat. 

Dengan dukungan pemrosesan dan analisis data grafik, teks, dan rekaman suara, AI memiliki potensi analisis yang lebih cepat dan akurat dibandingkan manusia atau teknologi lainnya.

Setelah teknologi digital berkembang dengan cepat dan didorong oleh kondisi pandemi COVID-19, selanjutnya teknologi baru telah muncul dan diinisiasi oleh banyak perusahaan besar teknologi. Perusahaan-perusahaan ini percaya bahwa metaverse akan menjadi hal besar berikutnya.

Metaverse dalam layanan kesehatan

Berawal dari penggambaran dalam novel tentang manusia sebagai avatar yang berinteraksi satu sama lain dan agen perangkat lunak dalam ruang virtual 3D, metaverse kini dikenal sebagai ruang virtual yang dimasuki menggunakan headset. 

Ini akan menghubungkan berbagai lingkungan digital yang dapat digunakan untuk segala hal mulai dari pekerjaan hingga kegiatan rekreasi seperti konser, menonton bioskop, olahraga ataupun berbelanja.

Metaverse dapat dibilang sebagai perkembangan lebih lanjut dari Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR). Selayaknya perubahan yang terjadi pada ponsel Nokia ke smartphone modern.

Seperti diketahui, teknologi VR dan AR telah meningkat pesat beberapa tahun terakhir. Perusahaan besar seperti Roblox, Microsoft dan Nvidia percaya bahwa metaverse bisa menjadi hal besar berikutnya dan telah merintis perkembangan teknologi ini. Bahkan Facebook telah mengubah nama perusahaan mereka dari Facebook Inc menjadi Meta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun