Mohon tunggu...
Mujahid Zulfadli AR
Mujahid Zulfadli AR Mohon Tunggu... Guru - terus berupaya men-"jadi" Indonesia |

an enthusiast blogger, volunteer, and mathematics teacher | https://mujahidzulfadli.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kedai Kopi, Urban, dan Petani

8 Desember 2018   10:46 Diperbarui: 8 Desember 2018   11:47 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketimbang bergantung pada pemasok, pemilik kedai kopi ini memilih langsung terjun ke petani rakyat atau petani kecil. Data Statistik Perkebenunan Indonesia 2017 menunjukkan dari 1.2 juta hektar areal lahan kopi, 92,3 persennya milik perkebunan rakyat.

Petani rakyat atau petani kopi dalam skala kecil inilah yang menjadi pemasok utama bahan baku kopi di kafe-kafe. Dengan mendatangi langsung para petani, diharapkan terjadi direct trade atau sistem penjualan langsung di mana para petani juga turut mendapatkan hasil panen yang menguntungkan bagi mereka.

Oleh karena itu strategi mendesak mendorong produktivitas (kualitas dan kuantitas) kopi menjadi penting dimulai. Misalnya Sustainable Coffee Platform of Indonesia (SCOPI) sejak tiga tahun lalu menginisiasi Pasar Kopi di gelaran Jakarta Coffee Week. Selain mendorong pasar yang 'adil dan pantas', juga berfungsi menjadi pemicu bagi petani kecil di tengah merosotonya volume panen nasional empat tahun terakhir.

Langkah itu bisa mengenalkan petani dengan dunia pasar. Mempertemukan mereka dengan pembeli atau pengekspor yang menginginkan kualitas kopi lokal dan premium namun harga bersaing. Sehingga serapan kopi bisa semakin meningkat. 

Yakinlah bahwa kopi di balik kopi yang digiling, ada kerja keras petani yang selalu mengusahakan menghasilkan biji terbaik. Mari mencintai kopi, dan jangan sampai ada gula di antara kita.

#sebelumnya diposting laman pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun