Mohon tunggu...
Muis Sunarya
Muis Sunarya Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis tentang filsafat, agama, dan budaya

filsafat, agama, dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Tidak Bisa Berwudu

10 Mei 2021   23:32 Diperbarui: 10 Mei 2021   23:33 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Berwudu (TRIBUNNEWS.COM)

Suatu ketika datang kepada saya seorang pengusaha kaya. Ia mengeluh bahwa dalam hidupnya tidak pernah merasa tenang. Selalu gelisah dan cemas. Gundah gulana. Padahal hidupnya berkecukupan.

Sekilas orang tak akan tahu kalau pengusaha ini merasa hampa dalam hidupnya. Rumahnya mewah dan besar. Mobil pribadinya saja bererot. Istrinya cantik. Anak-anaknya juga semua sukses. Pokoknya, secara materi sangat berlimpah.

Saya kemudian bertanya, "Bapak mungkin jarang bersedekah?"

Pengusaha itu menjawab, "Bagaimana mungkin saya tidak bersedekah. Saya selalu menolong orang lain yang membutuhkan. Saya selalu sisihkan sebagian kekayaan saya untuk fakir miskin."

Saya bertanya lagi, "Apa mungkin Bapak punya istri lagi, sehingga Bapak takut ketahuan istri Bapak, bahwa Bapak berpoligami, makanya Bapak tidak tenang?"

Pengusaha ini pun menjawab, " Oh enggak, Pak. Istri saya cuma satu. Serius. Dan benar-benar satu istri saya. Bukan satu di Bandung, satu di Jakarta, atau satu di Bogor. Bukan, Pak! Istri saya ya cuma dia satu-satunya. Saya tidak pernah menduakan istri saya. Saya termasuk laki-laki setia. Saya tidak pernah mengkhianati istri saya."

"Bapak seorang muslim kan?" tanya saya.

"Ya, saya muslim, Pak!" tegasnya.

"Oke, kalau begitu berarti Bapak salat kan selama ini?" tegas saya.

Pengusaha itu menjawab, "Nah, itu dia, Pak. Saya ini muslim. KTP saya Islam. Tapi, jangan kan salat, wudu saja, saya tidak bisa, Pak!" []

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun