Mohon tunggu...
Muis Sunarya
Muis Sunarya Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis tentang filsafat, agama, dan budaya

filsafat, agama, dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Bukber Virtual Itu yang Penting Afdal

25 April 2021   22:58 Diperbarui: 26 April 2021   00:20 1251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi buka puasa bersama secara virtual.(Shutterstock via Kompas.com)

Ada banyak kosakata dan istilah khas yang muncul di masyarakat kita saat bulan Ramadan. Hal ini sejatinya termasuk ranah budaya Islam Indonesia (Islam Nusantara, meminjam istilah yang digunakan oleh NU).

Artinya, Indonesia punya ciri khas dan budaya Islam tersendiri yang bisa jadi tidak ada dan berbeda dengan negara-negara lain dalam membumikan nilai-nilai ajaran Islam.

Istilah-istilah itu bisa jadi maknanya masih relevan dan sesuai dengan makna kata aslinya yang berasal dari bahasa Arab, namun bisa juga istilah-istilah itu bergeser jauh maknanya dari makna aslinya yang dimaksudkan.

Kosakata atau istilah itu misalnya kata takjil, imsak, bukber, halal bi halal, dan sebagainya.

Kata takjil misalnya, di KBBI Daring punya dua arti. Yang pertama sesuai dengan arti aslinya (bahasa Arab) yaitu mempercepat (dalam berbuka puasa). 

Sedangkan arti yang kedua bergeser dari arti aslinya, yaitu makanan untuk berbuka puasa. Kemudian, uniknya justru makna yang kedua inilah yang membudaya dan kerap digunakan sehari-hari saat berpuasa Ramadan.

Kenapa kita gemar sekali menggunakan kata takjil ini dan cenderung mengartikannya dengan semacam makanan atau kudapan yang disajikan saat berbuka puasa, apa karena lebih keren, lebih kearab-araban begitu, atau biar lebih terlihat tradisi dan warna Islamnya?

Karena penggunaan kata takjil sudah kadung seperti ini dan memasyarakat (mentradisi) pula, sehingga tampaknya (mungkin) menjadi dasar dan alasan KBBI Daring memasukkan kata takjil dengan arti: makanan untuk berbuka puasa.

Mari kita coba mengulik makna asli dari kata takjil yang sekarang ini tampaknya mulai kabur dari bahasa aslinya (bahasa Arab) dan asbabul wurud (latar belakang) kata takjil digunakan dalam redaksi keagamaan (Islam).

Kata "takjil" yang ada hubungannya dengan buka puasa merujuk pada hadis Nabi Muhammad saw, "La yazaalu al-naas bi khairin maa a'jjaluu al-fithra." (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Yang artinya, "Orang-orang (yang mengerjakan puasa) senantiasa dalam kebaikan, selama mereka mempercepat atau menyegerakan berbuka (puasa)."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun