Mohon tunggu...
Muing
Muing Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Pembantaian

10 April 2019   08:37 Diperbarui: 10 April 2019   09:17 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ayo bang, ini pesanan Abang tadi, sore. Yang dicincang itu ada di wadah itu sambil menunjuk tiga mangkuk sayur yang besar. Yang dibelah dan ususnya di buang masih di bakar di luar sana"

"Benar-benar eksekusi yang sempurna", bisik Isal pada Heri.

"Sal, kau benar-benar gila, jantung ini hampir copot. Seumur hidupku, baru kali merasakan ketegangan tingkat tinggi dan benar-benar menguji nyali, itu yang kau maksud dengan pembantaian, Sal...Sal..."

Pembantaian pun berlanjut penuh gembira di antara mereka, dan kini korban tinggal tulang-tulang yang berserakan di atas meja makan.

Kini Heri pun mengerti siapa Isal sebenarnya, ternyata Isal itu seorang guru bahasa yang hebat, yang mampu membius orang lain dengan gaya bahasanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun