Mohon tunggu...
Lyfe

Kajian Swafoto Instagram Dalam Aspek Sosiologi Desain

12 Desember 2017   19:15 Diperbarui: 12 Desember 2017   19:43 3471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mereka mempunyai mainset yaitu follower sebagai aset

Bayangkan jika kita hanya memiliki followers Instagram 23 orang, sedangkan teman kita memiliki  followers 12.4K, manakah yang lebih mungkin dipilih oleh sebuah brand untuk meng-endorse? Pastilah yang followers-nya banyak, tentu impact-nya juga lebih besar. 

Selain itu banyak followers juga ibarat banyak "penonton" yang melihat "channel"  kita, maka biasanya pengiklan memilih barangnya di-endorse oleh akun yang followers-nya banyak dengan harapan impact-nya lebih besar. Nama Brand akan lebih dikenal dan tentunya, akan meningkatkan daya jual. Semakin banyak followers juga memiliki efek harga endorse lebih tinggi.

Kepuasan pribadi

Kepuasan datang jika kita di follback oleh orang yang terpengaruh. Bisa jadi anggapan kita dianggap orang penting dengan yang bersangkutan. Misalnya, dengan di-follback, berarti kita telah diakui sebagai bagian dari fans-nya. Selain itu, dengan kita sering di follback, akan mempercantik tampilan angka followersyang lebih banyak dari angka followingnya.

Merasa terpercaya

Jika kita difollback, rasa yang akan timbul pasti seolah-olah dipercaya oleh akun yang kita mintai follback. Tentunya ini ada keterkaitanya dengan kepuasan diri dan batin. Sosiologis David Snow dan Leon Anderson menyebutnya "identity work" yaitu sebuah usaha manusia dalam keseharian untuk memastikan bahwa dirinya dapat dilihat oleh orang lain, karena manusia ingin dilihat.

Jual Beli Followers

Jual Beli Followers di kalangan anak muda yang aktif bermain Instagram sekarang lazim dilakukan. Cukup dengan membayar sejumlah uang, dalam hitungan hari, followersnya bertambah berkali-kali lipat secara instant. Konsumendari bisnis ini cukup beragam. Ada online shop yang membeli followers supaya pelanggannya menjadi semakin banyak. Ada food/travel blogger yang membeli followers berharap dengan jumlah followersnya banyak dia bisa diendorse oleh brand-brand ternama. Bahkan sampai ada orang biasa yang membeli followers hanya untuk eksistensi saja, supaya merasa populer.

Lalu apa yang ingin didapatkan oleh si penjual/seller followers Instagram? Sudah jelas keuntungan yang bisa berwujud uang dari hasil jasanya yaitu menjual followers instagram. Ada beberapa macam caranya menjalankan jual beli followers, seperti dengan menggunakan program, hacking, manual, dll. Prinsip cara kerja penjual followers instagram sama seperti ketika kita memfollow akun teman kita. Dengan begitu follower teman kita bertambah satu, yaitu kita. Lalu hanya mengulang proses tersebut berkali-kali.

Dampak Swafoto

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun