"Cewek!! Cinta aku ke kamu itu ibarat teori atom yang dikemukakan dalton TIDAK DAPAT DIBAGI-BAGI LAGI,"Â rayu Junaedi, tanpa basa-basi dulu.
"Hey.. Asal lo tau, gue itu anak ips, mana ngerti gue teori-teori macam itu," ketus cewek tersebut kemudian pergi dan hilang.
"Hhhhhmmm... Nasib.. Nasib.., tapi gue gak boleh nyerah, gue harus buktiin kalau gue bukan cowok lemah," ucap junaedi memberi semangat pada dirinya sendiri (maklumlah jomblo, tak ada yang ngasih semangat)
Akhirnya Junaedi menemukan sasarannya yang kedua. Ia menghampirinya dan mulai merayu. Gadis itu membelakangi junaedi, kalau dilihat dari atas sampai bawah ini pasti cewek cantik banget. Pikir Junaedi.
Junaedi tak langsung ingin menggombal ia harus tanya-tanya dulu apakah ia anak ipa atau bukan.
"Hey.. Cewek! sendirian aja, emang kamu gak sekolah?" tanya Junaedi.
"Gak bang, aku udah udah tamat sekolahnya." jawab gadis itu malu-malu yang masih membelakangi Junaedi.
("Hhhmmm, berarti dia kakak kelas. Gak apa-apalah yang penting dia cantik," ucap batin Junaedi.
"Oh iya kamu dulunya anak ipa ya?" Junaedi kembali bertanya.
"Iya." jawab gadis masih tak mau membalikkan badan.
"Hhhhhmmm.. Kamu tau gak, rumus KELAJUAN pada pelajaran ipa itu ( Waktu\jarak ) sedangkan Rumus KEPELAMINAN adalah