Mohon tunggu...
Muhibbuddin Abdulmuid Yassin Marthabi
Muhibbuddin Abdulmuid Yassin Marthabi Mohon Tunggu...

Saya manusia biasa yang makan dan minum...bisa lapar dan haus..yang bisa senyum dan sakit...bisa gembira dan luka hati...bisa tertawa dan meneteskan air mata...seperti teman-teman semua...saya manusia...\r\nTapi hamba ini berdo'a..jika hamba mati..darah hamba mengalir di bumi dan menulis kalimat الله\r\n\r\nwww.suaramuhibbuddin.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBENTUK GENERASI MUSLIM

8 Agustus 2010   10:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:13 1532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Persatuan Umat Islam

Menyinggung sedikit mengenai persatuan umat Islam, Ibu Dewi memperbandingkan, sebagai contoh walaupun umat Kristen memiliki sekitar 3000 aliran yang berbeda-beda , di mana masing-masing sekte atau aliran tidak saling menyatu, tetapi mereka bersatu padu pada saat memusuhi umat agama lain yang berbeda. Ketika menghadapi Islam, mereka bersatu dan saling bahu-membahu untuk menghancurkan umat Islam.

Sebagai tambahan anak muda kristen bisa bergaul dan bergabung dengan siapapun, dengan dada mereka memiliki agenda kristenisasi.

Sebagai contoh dalam da'wah mereka, dibuatlah sebuah opini umum , bahwa lelaki kristen itu setia, tidak boleh cerai, tidak mau memadu. Pada akhirnya banyak wanita muslimah menganggap bahwa lelaki muslim tidak baik untuk dinikahi.

Hari tanggal : Ahad, 8 Agustus 2010

Waktu : jam 05.45 s.d 07.30 WIB

Tempat : Masjid Al Ikhsan, Tanjungsari, Kecamatan Tersono Kab. Batang, Jawa Tengah

Penyelenggara : Muhammadiyah Cabang Tersono Kabupaten Batang

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun