Mohon tunggu...
Muharningsih
Muharningsih Mohon Tunggu... Pengurus IGI Kab. Gresik-Pengurus KOMNASDIK Kab. Gresik-Editor Jurnal Pendidikan WAHIDIN

Linguistik-Penelitian-Sastra-Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Film "Labinak": Mereka Ada di Sini dan Lezatnya Daging Manusia

21 Agustus 2025   21:27 Diperbarui: 30 Agustus 2025   17:45 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dia tusuk, kuliti, dan robek perutnya lalu ambil organ dalam satu per satu sekaligus menyantapnya. Jodas lah korban loker 40, tubuhnya ditarik dan dicabik-cabik, kembali penonton menyaksikan lautan darah.

Yanti dan Najwa tertangkap, detik mengharukan saat Yanti rela korbankan dirinya demi Najwa. Tetapi Najwa menolaknya, dia ikhlaskan daging tubuhnya sebagai persembahan. 

Di akhir hidupnya, Najwa ingin melihat Yanti gapai cita-cita kuliah di universitas ternama, punya kehidupan jauh lebih mapan ketimbang ibunya. 

Berat hati, Yanti hunus pisau robek perut Najwa. Pesta lezatnya daging manusia atas nama Najwa disambut riang keluarga Lucius. Akhir cerita, dua tahun kemudian datanglah pasutri Stela di depan rumah berhantu itu disambut Dian. Tumbal selanjutnya, Bapak dan Ibu Stela sudah disiapkan. Yanti sebagai generasi penerus sekte kuno tersebut meminta bantuan Sumanto.

Sinopsis film Labinak: Mereka Ada di Sini tersebut membuat penonton seolah diinformasikan tutorial kanibalisme alias memakan daging manusia itu sangat lezat. Mari kita telisik beberapa hal menarik dari film garapan Azhar Kinoa Lubis.

a. Labinak sekte kanibalisme yang suci

Sekte kanibalisme yang punyai semboyan "Sah-sah saja kita ambil apapun dari manusia" ini ditemukan pada tahun 1935.  Melansir dari Pemburu Ombak. com, seorang arkeolog  Friedrich Schnitger temukan fakta mengerikan terkait kaum kanibal di nusantara. 

Di reruntuhan Candi di Padang Lawas, Sumatra Selatan yang dipercaya sebagai sisa kerajaan Poli pada abad ke-12 masehi. sang arkeolog berasumsi  jika kerajaan tersebut berasal dari sekte Bhairawa. Pengikut sekte ini memuja dewa-dewa yang memiliki wujud seperti setan. 

Tujuan pemuja sekte Bhairawa tidak akan berhenti pada setiap generasi. Jika putus rantai persembahan maka kekayaan atau ketenaran duniawi dicabut oleh Dewa. 

Jika dikorelasikan dengan kehidupan sekarang, masih banyak lapisan masyarakat percaya dan datangi dukun. Apabila terjadi kesepakatan untuk menggapai apa hajatnya, maka bersiaplah sedia tumbal. Baik berupa nyawa manusia, hewan, ataupun sistem kanibalisme meskipun melanggar hukum.

b. Sumanto muncul di menit akhir film

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun