Mohon tunggu...
Kibas
Kibas Mohon Tunggu... Editor - Pemuda desa.

Di sini aku hanya menerjemahkan kicauan burung yang ada dalam kepalaku, risih jika tak dikeluarkan. Maka, selamat membaca kicauan burung milikku.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bahagiamu Menyakiti

3 Desember 2019   12:32 Diperbarui: 3 Desember 2019   12:46 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Memalingkan pandang bukan sejenak melupakan

Caramu menjauh sangat dekat akan segan

Yang kulihat kau menari tertawa riang

Aku, berdialog dengan sajak sedu sedan.

Tangan cantikmu mengulur kain merah

Bersama aku menulis sebait gundah

Bahgia berduka cita

Semoga kau tak terluka.

______

Denpasar, 03 Desember 2019

Arif Kurniawan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun