Mohon tunggu...
Muchamad Dikdik R A
Muchamad Dikdik R A Mohon Tunggu... Pekerja -

Bandung | muharipianto@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ugurgallen: Potret Anak dalam Pigura Perang

6 Maret 2019   16:47 Diperbarui: 6 Maret 2019   17:04 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: instagram.com/ugurgallen

Sejak zaman batu hingga masa layar-digital seperti sekarang ini, banyak perang yang telah tercatat sebagai sejarah gelap peradaban manusia.

Bangsa-bangsa yang berperang terus bergantian, peralatan yang digunakan telah berubah sedemikian rupa, motif dan strategi perang pun terus berkembang semakin rumit dan canggih. Perang memang terus memutakhirkan dirinya, tapi ia selalu menyisakan suatu kepedihan yang purba: kematian, penderitaan dan trauma. Tak terkecuali bagi anak-anak.

Semasa kanak, di antara kita mungkin sering mendengar tentang satu-dua super hero dalam peperangan yang mendunia. Peperangan sering disampaikan sebagai kisah yang memukau. Namun, hal itu rasanya tak sanggup menyangkal bahwa perang tetap saja merupakan kejahatan kemanusiaan.

Berapa juta orang yang telah tewas akibat perang? Angka itu mungkin akan sangat lama untuk dihitung.
Selain kisah heroik tentang perjuangan dan kemerdekaan, perang pun tak ubahnya suatu lapang luas pembantaian.

Berkaitan dengan wajah ngeri dari peperangan bagi anak-anak, akun instagram @ugurgallen, milik seorang berkebangsaan Turki, berhasil menyedot perhatian warganet dengan postingan perangnya yang tak lazim. Ia berupaya menyandingkan kengerian dan pesan perdamaian dalam suatu pigura yang sama, perang. Berikut beberapa foto yang diambil dari akun tersebut:


1. Palestina atau Ruang Kelas Peperangan?

Sumber: instagram.com/ugurgallen
Sumber: instagram.com/ugurgallen
Dilansir dari international.sindonews.com, dalam Kurun 16 Tahun, Israel Tewaskan 2.079 Anak Palestina. Hitungan itu bisa saja kurang, dan mungkin masih terus bertambah hingga hari ini. Kiranya, anak-anak Palestina sudah banyak dididik oleh serba-serbi semaraknya perang; dentuman mortir, asap R.P.G, atau derum kaki-kaki tank. 

Di bangku kelas, jika guru bertanya, seorang murid yang menjawab hendaknya mengangkat tangan lebih dulu. Di puing-puing perang, seorang anak Palestina mungkin tak punya kesempatan untuk menjawab maupun bertanya tentang mengapa perang terjadi, ia harus sesegera mungkin memungut batu dan lekas melemparkannya. Mereka tumbuh dengan pelajaran perang yang disampaikan seorang guru yang paling otentik, kenyataan.

2 . Di Gaza, Berapakah Jumlah Bak Mandi yang Hancur oleh Perang?

Sumber: instagram.com/ugurgallen
Sumber: instagram.com/ugurgallen
Barangkali, foto itu sedang berbicara bahwa peperangan selalu serakah dan mengerikan, ia menjarah apa pun yang ada di sekitarnya, termasuk kamar mandi seorang anak di Gaza. Anak itu tentu akan jauh lebih bahagia jika dimandikan oleh Ayahnya di kamar mandi yang cantik dan bersih, lengkap dengan mainan kuning bebek-bebekan. Tapi kebahagian sederhana itu nampaknya dengan mudah dihancurkan oleh perang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun