Mohon tunggu...
Muharika Adi Wiraputra
Muharika Adi Wiraputra Mohon Tunggu... welcome my friend

memayu hayuning bawana

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kepintaran Hanyalah Alat Menuju Kesuksesan

19 September 2025   16:21 Diperbarui: 19 September 2025   16:21 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kepintaran dan ilmu hanyalah alat bekal menuju kesuksesan (sumber gambar: iStock) 

Banyak orang beranggapan bahwa kepintaran adalah kunci utama kesuksesan. Namun, kenyataannya tidak sesederhana itu. Kepintaran memang penting, tetapi kepintaran hanyalah alat, bukan jaminan, apalagi tujuan akhir. 

Ibarat sebuah pisau, semakin tajam akan semakin mudah dipakai memotong. Tetapi pisau tetap tak berguna tanpa tangan yang mampu mengarahkan dan memanfaatkannya. Begitu pula dengan kepintaran, ia hanya akan berarti jika dipadukan dengan arah, ketekunan, dan tindakan nyata. 

Tak heran, ada ungkapan populer yang masih sering terdengar: "Orang pintar kalah dengan orang bejo." Ungkapan itu ada benarnya, sebab tidak dapat dipungkiri keberuntungan terkadang ikut berperan. Namun, tentu saja bukan berarti nasib semata yang menentukan.

Banyak kisah membuktikan hal ini. Ada orang-orang yang cerdas luar biasa, tetapi kehidupannya stagnan karena terjebak dalam zona nyaman atau terlalu sibuk menganalisis tanpa berani bertindak. Sebaliknya, ada orang yang mungkin tak begitu menonjol di bangku sekolah, tetapi sukses besar karena pantang menyerah, rajin mencoba, dan berani jatuh bangun.

Bahkan, kita sering mendengar cerita: siswa yang dulu selalu rangking 1, kini hidupnya biasa-biasa saja, sementara teman yang dianggap nakal, bandel, bahkan pernah diremehkan gurunya justru bisa meraih kesuksesan dengan jalannya sendiri. Ada yang dulu sering dipandang sebelah mata, kini malah menjadi pengusaha, seniman, atau pemimpin yang disegani. Ada pula yang prestasinya biasa saja di sekolah, tapi berhasil lolos ke perguruan tinggi negeri, atau diterima menjadi pegawai negeri, sementara murid berprestasi justru gagal karena terlalu mengandalkan zona nyaman dan merasa "pintar di kelas sudah cukup".

Inilah realita kehidupan: kepintaran akademis saja tidak menjamin apa pun. Dunia nyata jauh lebih dinamis. Setiap orang punya bakat dan keahlian yang unik, dan itu harus dikembangkan melalui praktik nyata. Hanya mengandalkan nilai di rapor atau ranking sekolah terkadang membuat seseorang terlena. Padahal, yang menentukan adalah seberapa kuat tekad, seberapa luas wawasan, dan seberapa kreatif kita menemukan jalan keluar.

Banyak orang cerdas tapi tidak sukses, karena kurang gigih, tidak disiplin, atau tidak punya arah. Sebaliknya, ada orang biasa-biasa saja secara akademis, tetapi sukses karena kerja keras, tekun belajar dari pengalaman, pandai bergaul, dan tidak takut jatuh bangun. 

Kunci sebenarnya justru ada pada perpaduan antara karakter, kesempatan, relasi, dan keberanian. Karakter membentuk disiplin, ketangguhan, dan kejujuran. Kesempatan mengajarkan kita untuk berani mencoba dan membuka peluang baru. Relasi mengingatkan pentingnya membangun jaringan dengan tulus. Dan keberanian membuat kita mau gagal, tetapi juga berani bangkit lagi.

Sukses sejati lahir dari ketekunan yang mampu mengubah kegagalan menjadi pelajaran. Tumbuh dari keberanian yang menjadikan langkah kecil sebagai terobosan besar. Bertahan karena kerendahan hati, meski sudah merasa tahu banyak, tetap mau belajar hal baru. Dan di atas semua itu, integritas menjaga kita agar tidak tersesat pada jalan pintas yang menipu.

Kemauan yang kuat bisa menjadi jembatan menuju kesuksesan, persis seperti prinsip law of attraction. Pikiran positif, visi yang jelas, dan keyakinan kuat sering kali membuka jalan yang tak terduga. Tentu saja, hidup tidak hanya soal kepintaran dan kerja keras. Ada faktor keberuntungan, kesempatan, doa, serta dukungan orang sekitar yang turut menjadi lompatan besar dalam perjalanan meraih mimpi. Semua itu berpadu, membentuk titik balik yang mengubah hidup seseorang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun