Di dalam taman, ada dua patung yang melambangkan keduanya. Selain itu, arsitekturnya menggabungkan gaya Eropa dan Jawa. Hal-hal ini membuat taman ini tidak sekadar tempat untuk rekreasi, tapi juga punya nilai budaya. Taman ini terbagi menjadi dua kawasan yakni: Taman Air Partini dan Hutan Partinah.
Taman Air Partini Tuin
Taman Air Partini Tuin dulunya merupakan kolam besar yang digunakan keluarga Mangkunegaran untuk bersantai dan berenang. Di sekeliling kolam ada dua balai. Yang pertama adalah Bale Apung, tempat berkumpul dan bersantai keluarga bangsawan.
Balai kedua bernama Bale Tirtayasa, tempat ganti pakaian bagi keluarga yang ingin berenang di kolam. Meski kini tak semua fungsi aslinya dipertahankan, sisa-sisa arsitektur dan suasana klasiknya masih terasa, apalagi saat sore hari ketika angin sejuk berhembus dari permukaan air.
Partinah Bosch atau Hutan Partinah
Beralih ke sisi lain taman, ada Partinah Bosch, hutan kecil yang rindang dan menjadi paru-paru kota. Di sini, pengunjung bisa menemukan berbagai jenis tanaman langka, seperti beringin putih, beringin sungsang, kenari, hingga apel cokelat.
Selain sebagai ruang hijau yang indah, keberadaan Partinah Bosch juga berfungsi sebagai area resapan air. Sementara itu, Partini Tuin dulunya dimanfaatkan sebagai penampungan air yang bisa membantu membersihkan sampah dan limbah dari kota.
Ini menunjukkan bahwa sejak awal pembangunannya, Taman Balekambang tak hanya memikirkan estetika, tapi juga pelestarian lingkungan. Taman Balekambang ini memiliki luas 9,8 hektar
Taman Balekambang ini, baru saja selesai direvitalisasi dengan total anggaran mencapai sekitar Rp198 miliar. Setelah mengalami pembaruan besar-besaran, taman ini kini disebut-sebut sebagai salah satu taman kota termewah di Asia Tenggara.