Mohon tunggu...
Muharika Adi Wiraputra
Muharika Adi Wiraputra Mohon Tunggu... welcome my friend

memayu hayuning bawana

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Me Time di Taman Balekambang Solo, Saat Ingin Sendiri tapi Tak Mau Sepi

15 Juni 2025   20:10 Diperbarui: 16 Juni 2025   08:29 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Amphitheater Taman Balekambang (Dok. Pribadi) 

Di dalam taman, ada dua patung yang melambangkan keduanya. Selain itu, arsitekturnya menggabungkan gaya Eropa dan Jawa. Hal-hal ini membuat taman ini tidak sekadar tempat untuk rekreasi, tapi juga punya nilai budaya. Taman ini terbagi menjadi dua kawasan yakni: Taman Air Partini dan Hutan Partinah.

Taman Air Partini Tuin

Taman Air Partini Tuin dulunya merupakan kolam besar yang digunakan keluarga Mangkunegaran untuk bersantai dan berenang. Di sekeliling kolam ada dua balai. Yang pertama adalah Bale Apung, tempat berkumpul dan bersantai keluarga bangsawan. 

Taman Air Partini Tuin (Dok. Pribadi) 
Taman Air Partini Tuin (Dok. Pribadi) 
Disebut Bale Apung karena dari kejauhan bangunan ini terlihat seperti mengambang di atas air, dari sinilah nama “Balekambang” berasal, artinya "balai yang kumambang" atau mengapung.

Balai kedua bernama Bale Tirtayasa, tempat ganti pakaian bagi keluarga yang ingin berenang di kolam. Meski kini tak semua fungsi aslinya dipertahankan, sisa-sisa arsitektur dan suasana klasiknya masih terasa, apalagi saat sore hari ketika angin sejuk berhembus dari permukaan air.

Partinah Bosch atau Hutan Partinah 

Beralih ke sisi lain taman, ada Partinah Bosch, hutan kecil yang rindang dan menjadi paru-paru kota. Di sini, pengunjung bisa menemukan berbagai jenis tanaman langka, seperti beringin putih, beringin sungsang, kenari, hingga apel cokelat.

Piknik di Partinah Bosch (Dok. Pribadi) 
Piknik di Partinah Bosch (Dok. Pribadi) 

Selain sebagai ruang hijau yang indah, keberadaan Partinah Bosch juga berfungsi sebagai area resapan air. Sementara itu, Partini Tuin dulunya dimanfaatkan sebagai penampungan air yang bisa membantu membersihkan sampah dan limbah dari kota. 

Ini menunjukkan bahwa sejak awal pembangunannya, Taman Balekambang tak hanya memikirkan estetika, tapi juga pelestarian lingkungan. Taman Balekambang ini memiliki luas 9,8 hektar

Taman Balekambang ini, baru saja selesai direvitalisasi dengan total anggaran mencapai sekitar Rp198 miliar. Setelah mengalami pembaruan besar-besaran, taman ini kini disebut-sebut sebagai salah satu taman kota termewah di Asia Tenggara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun