Merindu Hajar
(oleh : Ema M. Langguhe)
Di Purnama haji ini,
kami rindu perempuan legam yang hatinya putih menerima takdir
kami rindu perempuan bibir tebal yang tanpa keluh mengulum amanah
kami rindu perempuan sudra yang merdeka jiwanya mengelola sumber daya
kami rindu perempuan informal yang gigih mengeksplorasi telaga zam-zam
Di Purnama haji ini,
kami rindu ibu kedua yang tidak merasa pahit - sakit atas cemburu para padmi
kami rindu ibu marjinal yang tetap menjaga buah hati di tanah lokalisasi
kami rindu ibu tua yang tetap menyusui anak-anak negeri di tengah bumi kisut
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!