Merindu Hajar
(oleh : Ema M. Langguhe)
Di Purnama haji ini,
kami rindu perempuan legam yang hatinya putih menerima takdir
kami rindu perempuan bibir tebal yang tanpa keluh mengulum amanah
kami rindu perempuan sudra yang merdeka jiwanya mengelola sumber daya
kami rindu perempuan informal yang gigih mengeksplorasi telaga zam-zam
Di Purnama haji ini,
kami rindu ibu kedua yang tidak merasa pahit - sakit atas cemburu para padmi
kami rindu ibu marjinal yang tetap menjaga buah hati di tanah lokalisasi
kami rindu ibu tua yang tetap menyusui anak-anak negeri di tengah bumi kisut
kami rindu ibu radikal yang kesana - kemari mengukur bukit dengan wirid
Di Purnama haji ini,
kami rindu....perempuan pejuang tanpa radang
kami rindu...ekofeminis hitam, perawat bumi tanpa riasan maya
kami rindu...
kami rindu...