Mohon tunggu...
M MuharOmtatok
M MuharOmtatok Mohon Tunggu... Konsultan SDM, Psikologi Sains dan Kebudayaan

M. Muhar Omtatok, Seorang Konsultan SDM, Psikologi Sains, Kebudayaan dan Keindonesiaan.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

"Please Bore Someone Else With Your Questions": Cermin Kepemimpinan Dan Komunikasi Gaya Miranda Priestly

6 Oktober 2025   09:09 Diperbarui: 6 Oktober 2025   04:55 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Empati yang Tertelan Ekspektasi

Namun, kekuasaan selalu datang dengan konsekuensi. Di balik ketegasannya, Miranda adalah sosok kesepian, letih, dan rapuh. Film memperlihatkan sisi manusiawi yang jarang ia tunjukkan---ketika rumah tangganya berantakan dan kariernya bergantung pada citra sempurna yang harus ia pertahankan.

Di sinilah konflik moral muncul: apakah kepemimpinan tanpa empati masih bisa dianggap efektif? Miranda adalah contoh nyata pemimpin yang dihormati karena ketakutan, bukan karena cinta. Ia menginspirasi ketundukan, bukan keterikatan emosional. Namun ironisnya, dunia di sekelilingnya tetap berjalan berkat ketegasannya. Ia menjaga sistem agar tetap berfungsi---meskipun dirinya sendiri terluka oleh sistem itu.

Pelajaran dari Miranda Priestly

Dari perspektif psikologi kepemimpinan dan komunikasi organisasi, sosok Miranda membawa tiga pelajaran penting:

1. Efisiensi harus dibangun di atas kejelasan visi. Seorang pemimpin boleh keras, asalkan ia tahu arah yang dituju dan alasan di balik setiap keputusan.

2. Komunikasi adalah instrumen kekuasaan. Setiap kata, jeda, dan tatapan dapat membentuk persepsi tentang otoritas. Pemimpin yang kuat tahu kapan berbicara---dan kapan diam.

3. Kepemimpinan tanpa empati berisiko melahirkan kelelahan dan isolasi. Miranda memimpin dengan sempurna, tapi kehilangan koneksi emosional dengan manusia di sekitarnya. Ia menang secara profesional, tapi kalah secara pribadi.

Antara Ketegasan dan Kemanusiaan

Kutipan "Please bore someone else with your questions" bukan sekadar ekspresi kejengkelan. Ia adalah metafora dunia kerja modern---tempat waktu menjadi mata uang, dan kepekaan sering kalah oleh target.

Namun, di tengah ketegasan Miranda, kita belajar satu hal: kecerdasan emosional tetap menjadi inti kepemimpinan sejati. Pemimpin hebat bukan hanya yang mampu mengendalikan orang lain, tetapi yang juga mampu memahami batas dirinya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun