Mohon tunggu...
Muhammad Yusuf Ansori
Muhammad Yusuf Ansori Mohon Tunggu... Petani - Mari berkontribusi untuk negeri.

Bertani, Beternak, Menulis dan Menggambar Menjadi Keseharian

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Buku Motivasi, Laku di Kala Pandemi?

31 Mei 2020   06:14 Diperbarui: 31 Mei 2020   07:40 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku motivasi koleksi pribadi yang diterbitkan tahun 80-an dan masih relevan. (Dokpri.)

Resesi?

Mendengar kata itu agak ngeri bagi yang paham ekonomi. Tapi, bagi kami yang tinggal jauh dari Ibu Kota hanya membayangkan kalau mencari uang itu akan semakin susah.

***

Katanya, jutaan orang kehilangan pekerjaan dikala pandemi menghadang. Kami di desa, menyambut pengelana dari kota yang 'nyaris tidak membawa apa-apa', kere.

Para pencari kemakmuran dari pedalaman nampaknya mengalami banyak kegagalan karena situasi yang tidak berkenan. Pedagang kecil hingga besar sekelas pusat perbelanjaan mengalami penurunan penjualan. Pabrik berhenti beroperasi dan ujungnya daya beli menurun padahal kemarin Idul Fitri. Dimana, tahun sebelumnya dianggap sebagai 'panen raya' para pengusaha.

Ketika kesulitan merembet ke mana-mana maka bukan hanya dompet yang tidak lagi tebal tapi juga menjalar hingga ke mental. Setidaknya, begitulah keluhan tetangga yang baru pulang kampung dari kota tempat mencari nafkah. Pandemi bikin sepi.

Ketika Lebaran sebagai ajang "pamer kekayaan" maka kali ini sudah tidak bisa lagi. Hanya anaknya saja yang dibelikan 'baju lebaran', Ibu-Bapanya mengalah saja.

Jangankan pamer kekayaan, uang yang adapun belum tentu cukup untuk beberapa bulan ke depan. Dan, ketika situasi seperti itu maka 'kekhawatiran' bahkan 'ketakutan' wajar menghampiri. Apalagi jika akhir bulan nanti, tagihan ini-itu mulai menghantui.

***

Saya membaca beberapa buku motivasi legendaris yang terbit hampir seabad lalu. Ternyata, buku laris itu masih relevan meskipun berganti zaman.

Di antara yang pernah saya baca adalah karya Napoleon Hill seperti Think and Growth Rich. Katanya, buku itu laku ketika depresi besar melanda Amerika tahun 1930-an. Bisa dimengerti, karena saat itu banyak sekali orang yang membutuhkan motivasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun