Mohon tunggu...
muhammadyuki erlandmaulana
muhammadyuki erlandmaulana Mohon Tunggu... mahasiswa

sepakbola dan olahraga yang lain

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

nilai nilai pancasila kepada generasi muda

13 Oktober 2025   23:41 Diperbarui: 13 Oktober 2025   23:41 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Peran Pendidikan Jasmani dalam Menanamkan Nilai-Nilai Pancasila kepada Generasi Muda

Oleh:M.Yuki Erlan Maulana

NIM:25060130131

Abstrak

Pendidikan Jasmani memiliki peranan penting dalam membentuk karakter dan kepribadian peserta didik yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Melalui aktivitas fisik, olahraga, dan permainan, peserta didik tidak hanya dilatih untuk memiliki kebugaran jasmani, tetapi juga ditanamkan nilai-nilai moral seperti disiplin, kerja sama, sportivitas, tanggung jawab, dan menghargai perbedaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran Pendidikan Jasmani sebagai sarana efektif dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi literatur yang menelaah berbagai sumber relevan tentang pendidikan karakter berbasis Pancasila dalam pembelajaran jasmani. Hasil kajian menunjukkan bahwa proses pembelajaran Pendidikan Jasmani yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila dapat membentuk peserta didik yang berkarakter, berjiwa sportif, memiliki rasa persatuan, dan mampu menghormati sesama. Dengan demikian, Pendidikan Jasmani berperan strategis dalam mewujudkan generasi muda yang sehat secara jasmani, kuat secara mental, serta berakhlak sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila.

Pendahuluan

Pancasila merupakan dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia yang mengandung nilai-nilai luhur sebagai pedoman dalam berpikir, bersikap, dan bertindak bagi seluruh warga negara. Nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila, seperti Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan Sosial, memiliki peranan penting dalam membentuk karakter generasi muda agar menjadi pribadi yang beriman, berakhlak, bertanggung jawab, dan menjunjung tinggi persatuan bangsa. Dalam konteks pendidikan nasional, upaya menanamkan nilai-nilai Pancasila tidak hanya dilakukan melalui mata pelajaran kewarganegaraan atau pendidikan moral, tetapi juga dapat diintegrasikan melalui Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK).

Pendidikan Jasmani tidak hanya berfokus pada pengembangan kema mpuan fisik peserta didik, tetapi juga menjadi sarana efektif untuk menanamkan nilai-nilai sosial dan moral. Melalui aktivitas olahraga dan permainan, peserta didik dapat belajar tentang sportivitas, kerja sama, disiplin, tanggung jawab, dan menghargai perbedaan --- nilai-nilai yang sejalan dengan semangat Pancasila. Dalam kegiatan jasmani, peserta didik diajak untuk berinteraksi, bersaing secara sehat, serta menghormati aturan dan lawan bermain, sehingga terbentuk karakter positif yang mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia.

Namun, dalam era globalisasi yang serba cepat dan penuh tantangan, pengaruh budaya luar serta kemajuan teknologi sering kali menyebabkan menurunnya semangat kebersamaan dan nilai-nilai moral generasi muda. Oleh karena itu, Pendidikan Jasmani memiliki peran strategis dalam menumbuhkan kembali semangat kebangsaan dan nilai-nilai Pancasila melalui pembelajaran yang menyenangkan, bermakna, dan berorientasi pada pembentukan karakter.

Dengan demikian, artikel ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana peran Pendidikan Jasmani dapat menjadi sarana dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda, serta memberikan pemahaman bahwa olahraga bukan hanya aktivitas fisik, melainkan juga media pembentukan karakter bangsa yang berlandaskan Pancasila.

Isi Artikel

 Pendidikan Jasmani sebagai Sarana Pembentukan Karakter

Pendidikan Jasmani tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kebugaran fisik, tetapi juga berperan penting dalam membentuk karakter dan kepribadian peserta didik. Melalui berbagai aktivitas olahraga dan permainan, peserta didik belajar untuk bekerja sama, mematuhi aturan, menghormati lawan, serta menerima kemenangan dan kekalahan dengan lapang dada. Nilai-nilai tersebut mencerminkan penerapan sila-sila Pancasila dalam kehidupan nyata.
Misalnya, semangat sportivitas mencerminkan sila kedua "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab", kerja sama dan gotong royong dalam olahraga tim menggambarkan sila ketiga "Persatuan Indonesia", sedangkan sikap jujur dan disiplin dalam mengikuti aturan permainan mencerminkan sila kelima "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia."

 Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Aktivitas Pendidikan Jasmani

Dalam proses pembelajaran Pendidikan Jasmani, guru memiliki peran sentral sebagai fasilitator untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada peserta didik. Beberapa contoh implementasinya antara lain:

Sila pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa): menumbuhkan rasa syukur atas kesehatan dan kemampuan fisik yang diberikan Tuhan dengan menjunjung nilai kejujuran dan sportivitas.

Sila kedua (Kemanusiaan yang Adil dan Beradab): membiasakan sikap menghormati teman, tidak merendahkan kemampuan orang lain, dan menjunjung tinggi fair play.

Sila ketiga (Persatuan Indonesia): membangun semangat kebersamaan dan kerja tim dalam permainan olahraga.

Sila keempat (Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan): membiasakan musyawarah dan saling menghargai pendapat dalam kegiatan kelompok.

Sila kelima (Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia): memberikan kesempatan yang sama kepada semua peserta untuk berpartisipasi tanpa diskriminasi.

Melalui penerapan nilai-nilai tersebut, Pendidikan Jasmani menjadi media pembelajaran yang menyenangkan sekaligus membentuk karakter peserta didik yang berjiwa Pancasila.

 Peran Guru Pendidikan Jasmani dalam Menanamkan Nilai-Nilai Pancasila

Guru Pendidikan Jasmani berperan sebagai pendidik, pembimbing, dan teladan dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila. Guru tidak hanya mengajarkan teknik olahraga, tetapi juga menanamkan sikap positif seperti disiplin, tanggung jawab, dan saling menghormati. Melalui pendekatan pembelajaran berbasis karakter, guru dapat menumbuhkan kesadaran peserta didik bahwa keberhasilan dalam olahraga bukan hanya ditentukan oleh kemampuan fisik, tetapi juga oleh sikap mental dan moral yang baik.
Selain itu, guru juga berperan dalam menciptakan suasana pembelajaran yang inklusif, di mana setiap peserta didik memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi. Dengan demikian, pembelajaran Pendidikan Jasmani menjadi wahana untuk mempraktikkan nilai-nilai keadilan dan persatuan sebagaimana diajarkan oleh Pancasila.

 Tantangan dan Upaya Penguatan Nilai Pancasila melalui Pendidikan Jasmani

Di era globalisasi dan kemajuan teknologi, generasi muda dihadapkan pada berbagai tantangan seperti individualisme, kurangnya kepedulian sosial, serta menurunnya semangat kebersamaan. Oleh karena itu, Pendidikan Jasmani harus diarahkan tidak hanya pada pencapaian aspek fisik, tetapi juga pada pembentukan karakter kebangsaan.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain:

-Mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam setiap kegiatan pembelajaran PJOK.

-Memberikan contoh nyata tentang penerapan sportivitas, tanggung jawab, dan kerja sama.

-Menumbuhkan kesadaran peserta didik untuk menghormati perbedaan dan menjunjung tinggi persatuan.
Dengan cara tersebut, Pendidikan Jasmani akan menjadi media strategis dalam memperkuat jati diri bangsa serta menyiapkan generasi muda yang berkarakter Pancasila.

Kesimpulan

Pendidikan Jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya sehat secara fisik, tetapi juga berkarakter dan berjiwa Pancasila. Melalui kegiatan olahraga, permainan, dan aktivitas jasmani, peserta didik belajar tentang nilai-nilai luhur seperti disiplin, kerja sama, tanggung jawab, sportivitas, serta menghormati sesama. Nilai-nilai tersebut merupakan cerminan langsung dari sila-sila Pancasila yang menjadi dasar kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.

Guru Pendidikan Jasmani berperan besar dalam menanamkan nilai-nilai tersebut melalui pembelajaran yang menekankan pada aspek moral, sosial, dan emosional peserta didik. Dengan pembelajaran yang terencana dan bermakna, Pendidikan Jasmani dapat menjadi sarana efektif dalam menumbuhkan semangat persatuan, gotong royong, dan rasa cinta tanah air.

Dengan demikian, melalui Pendidikan Jasmani, nilai-nilai Pancasila dapat diinternalisasikan secara nyata dalam diri peserta didik sejak dini. Hal ini diharapkan mampu melahirkan generasi muda yang sehat, berkepribadian kuat, berakhlak mulia, dan siap menjadi penerus bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Daftar Pustaka

Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Husdarta, H. J. (2011). Psikologi Olahraga. Bandung: Alfabeta.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2017). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta: Kemendikbud.

Lutan, R. (2002). Pendidikan Jasmani dan Olahraga: Filsafat, Pendekatan, dan Praktik. Jakarta: Depdiknas.

Mahendra, A. (2018). Nilai-Nilai Pancasila dalam Pembentukan Karakter Bangsa. Yogyakarta: Deepublish.

Samsudin. (2014). Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sukintaka. (2004). Teori Pendidikan Jasmani. Bandung: ITB Press.

Yudiatmaja, F. (2016). Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Jakarta: Rajawali Pers.

(sumber:www.bnpb.go.id/artikel/Peran Pendidikan Jasmani dalam Menanamkan

Nilai-Nilai Pancasila kepada Generasi Muda)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun