Artikel Tasawuf
Oleh: Muhammad
Mahasiswa PMI 2023 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.Â
Seringkali menjadi pembahasan dalam ajaran agama islam, ketika membahas akhlak muncul keterkaitan nya dengan tasawuf.Â
Apakah sama antara akhlak dan tasawuf dalam pengajaran dan penerapan nya dalam aspek ajaran agama islam?Â
Banyaknya ulama dalam islam tidak luput dari banyaknya cabang (fan) ilmu dari ajaran islam itu sendiri. Seperti ulama yang terkenal pada bidang tasawuf mereka, kebanyakan dari mereka merupakan ulama asal Baghdad, seperti Hasan Al-Bashri yang menggambarkan tasawuf sebagai pola hidup yang sederhana & menggambarkan kemiskinan.Â
Tasawuf itu sendiri merupakan ajaran dalam agama islam, tetapi tidak satu konteks di dalam ayat alquran dan hadits pun, yang memakai kalimat tasawuf langsung. Tetapi, esensi tasawuf merupakan keperibadian Rasulullah SAW dan para sabahat. Artinya tasawuf di definiskan di dalam keperibadian seseorang. Jadi,pengertian tasawuf tergantung kepada siapa yang mendefinisikannya, jikalau di definisikan oleh seorang sufi, maka kejelasan tasawuf diartikan sesuai dengan pengalaman spiritual nya, Sedangkan pengamat tasawuf mengartikan tasawuf kembali sebagai sudut pandang dan pendekatan yang digunakannya. Sebelum tasawuf, harus mempraktikan ajaran dalam akhlak, yaitu ihsan. Karena tasawuf mengajarkan akan 3 hal, yakni: Kebersihan diri dan hati, sehingga lebih Dekat kepada tuhanNya, dan Sadar untuk berbuat ihsan kepada sesama. 6 (Enam) teori yang menjadi asal kata tasawuf:Â
1. (Asal kata) Shafa yang berarti bersih, jernih, dan kering.Â
2. (Asal kata) Saff yang berarti barisan.Â
3. (Asal kata) Safwah yang berarti pilihan. Sehingga para kaum sufi dinilai sebagai ummat pilihan.Â
4. (Asal kata) Sufah yang berarti tempat duduk.Â
5. (Asal kata) Theosopy yang berarti kearifan Tuhan.Â
6. (Asal kata) Suf yang berarti bulu domba atau mantel yang terbuat dari buku domba, menggambarkan kesederhanaan. Dari keenam teori ini, hanya teori keenam yang bisa diterima dari segi morfologi.
Tasawuf itu sendiri, dibagi menjadi tiga pembagian, diantaranya: 1. Jenis tasawuf (Alashilah) merupakan ajaran tasawuf yang merupakan ajaran asli dalam agama islam, di dalamnya terbagi lagi menjadi 5 corak (yang dengan coraknya, dapak diketahui sumber ajaran apa yang digali).Â
A. Tasawuf qurani (sudah jelas menggali sumber dari alquran)Â
B. Tasawuf sunni (hadits nabawi)Â
C. Tasawuf akhlaki (mengedepankan, membentuk, dan membina akhlak.)Â
D. Tasawuf amali (memadukan ilmu dan amal didalam pengamalan nya)Â
E. Tasawuf salafi (mengikuti Rasulullah, para sahabat, tabi'in, tabi' tabi'in, dan salaf saleh sebagai model dalam pengaplikasian nya).
2. Tasawuf Addakhilah yang menerima corak tasawuf bersifat terbuka kepada unsur diluar islam. Terutama filsafat Yunani, sehingga dalam pembahasannya menggunakan istilah yang tidak dikenal didalam khazanah alquran dan assunnah seperti penyatuan diri Sufi dengan Allah. Yang melahirkan corak tasawuf falsafi yang memadukan ketajaman berfikir dan kepekaan emosi dalam menghadapi wujudullah.
3. Tasawuf Neo sufisme
Memurnikan tasawuf dari unsur-unsur bid'ah agar tasawuf sesuai dengan ajaran alquran dan sunnah nabi SAW. Spirit yang menjiwai Neo sufisme adalah tajdid, yakni pembaharuan, pemurnian, dan Reformasi tasawuf dari unsur-unsur bid'ah yang berasal dari luar islam. Telah maklum diketahui, bahwa jauh sepeninggal Rasulullah sampai tabi' tabi'in adanya golongan yang mengenalkan dan mengajarkan ajaran bid'ah tersebut.
Buya Hamka menyebut Neo sufisme atau tasawuf baru dengan istilah tasawuf modern, ia mengatakan 'kita namai tasawuf, ialah menurut maksud tasawuf yang asli, sebagaimana kata Junaid, yaitu keluar dari budi pekerti yang tercela dan masuk pada budi pekerti yang terpuji. Inilah yang dimaksud dengan keterangan (tasawuf) 'modern'. Kita tegakkan kembali maksud semula dari tasawuf, yakni membersihkan jiwa, mendidik dan mempertinggi derajat budi. Menekankan segala kelobaan dan kerasukan memerangi syahwat yang terlebih dan keperluan untuk diri sendiri.
Sumber: Â Kuliah Akhlak Tasawuf, oleh Prof, Dr, H. Asep Usman Ismail.