Mohon tunggu...
Syukri Muhammad Syukri
Syukri Muhammad Syukri Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Orang biasa yang ingin memberi hal bermanfaat kepada yang lain.... tinggal di kota kecil Takengon

Selanjutnya

Tutup

Trip

Pegipegi Yuk, Ngarung Jeram ke Sungai Pesangan Aceh

6 November 2018   14:11 Diperbarui: 10 November 2018   19:35 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisatawan sedang antri ngarung jeram di Lukup Badak, Takengon, Aceh Tengah (Foto: Dokumen Pribadi)

Dengan berbekal pakaian ganti, handuk, minuman, dan sedikit penganan, kami meluncur ke homebase arung jeram di Lukup Badak, Kecamatan Pegasing. Lokasi itu cukup dekat dari kota Takengon Aceh Tengah, hanya 5,5 kilometer. Tepat berada dibawah jembatan Lukup Badak, jalan yang menghubungkan Takengon-Meulaboh (Aceh Barat). Hanya saja, wisata adventure ini belum begitu dikenal oleh wisatawan.

Setibanya di lokasi itu, sudah menunggu Khalisuddin, Ketua FAJI Aceh Tengah, pengelola wisata adventure itu. Dia minta kami bersabar, karena dia harus mendahulukan yang membeli tiket lebih dahulu. Tiketnya murah, hanya Rp 50 ribu per orang.

Sambil menunggu giliran, saya berbincang-bincang dengan Khalisuddin. Menurutnya, membuka wisata adventure arung jeram itu sebagai strateginya agar para atlet tetap aktif berlatih. Sambil berlatih, mereka bisa nyambi menjadi river guide yang memperoleh penghasilan atas jasanya.

"Tekad saya, cabang olah raga arung jeram ini harus mandiri, mampu membiayai cabor ini sendiri," ungkap lelaki berkepala plontos itu.

Seyogyanya, semua cabang olah raga harus mampu membiayai atlet dan organisasinya. Makanya, atraksi atau kompetisi antar atlet dalam cabang olah raga tertentu memang harus dipungut karcis. Dari penjualan karcis itulah para pengurus mendulang dana untuk kas organisasi.

"Olah raga adalah games, pasti banyak yang suka. Penonton atau penikmat games itu wajib beli karcis, hitung-hitung membantu organisasi dalam pembinaan atlet," imbuh Khalisuddin.

Bakda dhuhur, kami sudah memakai pelampung, helm dan dayung. Handphone, jam tangan, dompet dan barang-barang berharga lainnya dimasukkan dalam tas kedap air, kemudian disandang oleh river guide.

Mamat selaku supervisor arung jeram itu memperkenalkan river guide, salah seorang atlet FAJI Aceh Tengah, yang akan memandu kami selama ngarung jeram. Kemudian, Mamat melanjutkan dengan memberi petunjuk keselamatan diatas perahu dan mengajak kami berdoa, diakhiri dengan senam pemanasan.

Dengan menumpang mobil pick up warna hitam, kami diantar ke titik pelepasan di Paya Nahu, Pendere, sekitar 3 Km ke arah kota Takengon. Dari sana, kami dilepas mengarungi Sungai Pesangan, salah satu sungai besar yang terdapat di Provinsi Aceh yang panjangnya mencapai 75 Km.

"Ini arung jeram ditengah kota, Pak!" sela Khalisuddin yang ikut serta ngarung jeram bersama kami.

Memang benar, Sungai Pesangan itu membelah kota Takengon. Jangan heran apabila sepanjang bibir sungai itu dipenuhi ladang, ruko dan rumah penduduk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun