Mohon tunggu...
Muhammad Syahdan Hidayat
Muhammad Syahdan Hidayat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Sastra Arab yang gak suka sastra

Selanjutnya

Tutup

Trip

Pemandian Alam Tirta Budi, Blue Lagoon-nya Yogyakarta

1 Desember 2021   22:31 Diperbarui: 2 Desember 2021   15:35 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Kamu sedang mencari tempat wisata untuk berenang sekaligus merileksasikan diri dengan santai di saung-saung dengan pemandangan yang memanjakan mata? Blue Lagoon solusinya. Tempat wisata yang terletak di Sleman, Yogyakarta ini menyediakan kolam alami dan terdapat saung-saung untuk duduk santai sambil menikmati pemandangan alam.

Ini adalah kisah perjalananku saat pergi ke Blue Lagoon bersama dengan ketiga teman kuliahku. Kebetulan saat itu adalah hari minggu, jadi tidak ada jadwal kuliah.  Kami memilih tempat ini karena saran dari salah satu temanku. Menurut penjelasannya, Blue Lagoon adalah pemandian yang bagus untuk berenang karena airnya jernih, warnanya biru kehijauan, dan tidak begitu dalam. Jika kamu tidak bisa berenang, kamu bisa menyewa pelampung. Jika tidak mau berenang, kamu bisa menikmati pemandangan dengan duduk santai di saung sambil menikmati mendoan yang hangat.

Karena mendengar hal itu aku jadi penasaran. Kuajak lah ketiga teman kuliahku untuk kesana. Perjalanan membutuhkan sekitar tiga puluh menit untuk sampai ke sana. Sesampainya di sana kami kesulitan untuk mencari tempat parkir karena ramainya pengunjung pada saat itu. Mungkin karena memang saat weekend jadi ramai orang yang ingin liburan. 

Setelah diberikan karcis parkir dan membayarnya, kami langsung masuk ke dalam. Namun, kami harus berjalan dulu untuk sampai ke area kolam berenangnya. Sepanjang perjalanan di sebelah kanan banyak warung-warung jajanan. Sampai lah kami di depan loket tiket masuk, harga tiketnya itu Rp10.000/orang dan itu sudah mendapatkan 1 botol minuman. Menurutku itu adalah harga yang worth it untuk tempat wisata seperti ini, apalagi dapat minum juga. 

Setelah itu kami pun langsung masuk dan masih harus berjalan lagi sekitar lima menit untuk sampai di kolamnya. Saat jalan kami juga melihat-lihat apakah ada tempat yang bisa dipakai untuk ganti baju dan menaruh tas. Sayangnya, sepanjang jalan kami memang menemukan banyak saung tapi itu semua penuh. 

Akhirnya kami tiba di pinggir kolamnya tapi belum mengganti pakaian untuk berenang. Jadi kami memutuskan untuk ganti pakaian dan menaruh tas di bangku panjang tepi kolam. Kebetulan di sana kosong. Setelah ganti pakaian aku lekas menuju kolam. Namun, sekali lagi aku kecewa. Kolam yang menurut temanku airnya itu jernih berwarna biru kehijauan, ternyata airnya keruh dan terdapat sampah dedaunan. Mungkin karena banyaknya pengunjung pada saat itu  membuat airnya keruh karena air di sini murni langsung dari pegunungan tanpa kaporit.

Aku mencoba berpikir positif dan melanjutkan untuk berenang di sana. Kedua temanku menyusul, tapi temanku yang satu lagi tidak mau berenang entah mengapa. Karena tidak mendapatkan saung juga, satu temanku ini hanya duduk di pinggiran kolam menjaga tas-tas kami saat berenang. Beberapa jam telah berlalu. Langit yang awalnya cerah kini mendung. Karena hal ini banyak pengunjung yang menyudahi berenangnya dan bergegas pulang, namun tidak untuk kami bertiga.

Dugaanku benar. Beberapa menit setelah itu mulai gerimis. Kami bergegas naik dan mengambil tas lalu mencari saung yang kosong. Beruntungnya kami menemukan saung yang kosong. Kami pun menaruh tas dan kembali berenang lagi. Setelah puas berenang kita kembali ke saung untuk istirahat sekaligus foto-foto untuk kebutuhan insta-story.

Setelah itu kami mengganti pakaian sekaligus mandi. Kami tidak membeli makan di sana karena biasanya harga makanan di tempat wisata mahal. Biasalah, sebagai mahasiswa rantauan kita harus berhemat dalam masalah keuangan. Setelah itu kami pun pulang.

Walaupun tempat itu banyak hal yang tidak sesuai harapanku, aku masih dapat menikmatinya. Jadi kalau kalian ada di Yogyakarta, jangan lupa untuk mampir ke sana. Mungkin hanya ini sedikit pengalaman yang bisa aku bagikan. Sebenarnya masih ada beberapa tempat wisata yang kukunjungi. Namun, karena keterbatasan tempat mungkin di lain kesempatan akan kuceritakan pengalamanku di tempat wisata lainnya.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun