Mohon tunggu...
Muhammad Soleh Hapudin
Muhammad Soleh Hapudin Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Penulis Buku-Buku Pendidikan Nasional, taplink.cc/solehhapudin_educationcenter

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Religiusitas Masyarakat Islam di Era Digital

23 Mei 2024   21:14 Diperbarui: 23 Mei 2024   21:45 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

oleh Dr H. Muhammad Soleh Hapudin, M.Si *

Era digital telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam hal religiusitas umat Islam. ruang dan waktu seakan tanpa sekat, informasi berlimpah di mana-mana. Terjadinya interkoneksi dan berinteraksi secara on fisik semakin mewarnai kehidupan sehari-hari. 

Dampaknya akan besar bagi masyarakat, termasuk dalam spritualitas dan agama di setiap negara, khususnya di Indonesia. Media dan Teknologi dianggap sebagai bagian penting dalam banyak hal, termasuk dalam mempelajari dan merefleksikan sikap keagamaan atau religiusutas. 

Dengan kemajuan teknologi informasi, akses terhadap pengetahuan dan praktik keagamaan menjadi lebih mudah dan luas. Internet, media sosial, dan aplikasi keagamaan menjadi alat yang efektif dalam mendukung dan memperkaya pengalaman spiritual Muslim di seluruh dunia. Namun, era digital juga membawa tantangan tersendiri yang perlu dihadapi dengan bijak.

Salah satu yang harus diingat bahwa kemajuan teknologi informasi akan meimbulkan aspek positif maupun memunculkan efek negative. Di era digital, cara manusia berinteraksi dengan agama mengalami transformasi yang signifikan. Kemajuan teknologi dan internet telah membuka pintu baru bagi berbagai praktik keagamaan, akses terhadap pengetahuan, serta pembentukan komunitas spiritual. Namun, di balik berbagai kemudahan yang ditawarkan, era digital juga menimbulkan tantangan baru yang harus dihadapi oleh setiap individu yang beragama. Karena itu, sudah sepatutnya para agamawan, penyuluh baik tua maupun mud, merespon arus digitalisasiini.

Salah satu dampak positif era digital terhadap religiusitas Muslim adalah kemudahan akses terhadap informasi keagamaan. Umat Muslim kini dapat mengakses berbagai sumber ilmu agama, seperti Al-Quran, Hadis, tafsir, ceramah, dan diskusi keagamaan secara online. Banyak situs web, aplikasi, dan kanal YouTube yang menyediakan konten-konten islami yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja. Hal ini memungkinkan umat Muslim untuk terus belajar dan memperdalam pengetahuan agama mereka, tanpa terbatas oleh ruang dan waktu.


Di satu sisi, teknologi digital telah memudahkan akses masyarakat terhadap informasi keagamaan, diskusi agama, dan pandangan spiritual yang lebih luas. Banyak otoritas keagamaan juga menggunakan media sosial dan platform online untuk menyebarkan pesan-pesan keagamaan, memberikan ceramah, dan berinteraksi dengan umat secara langsung.

Namun, di sisi lain, era digital juga membawa dampak negatif terhadap otoritas keagamaan. Munculnya informasi yang tidak valid, radikalisasi online, dan penyebaran pemahaman agama yang sempit atau ekstrem menjadi tantangan tersendiri bagi otoritas keagamaan untuk menjaga keutuhan ajaran agama yang moderat dan toleran.

Dalam menghadapi era digital, pendidikan dan literasi digital menjadi kunci. Umat Muslim perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan untuk menggunakan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab. Pendidikan agama juga perlu disesuaikan dengan perkembangan teknologi, dengan memanfaatkan media digital sebagai sarana dakwah dan pembelajaran yang efektif.

Secara keseluruhan, era digital membawa peluang besar untuk memperkuat religiusitas Muslim, namun juga menuntut kebijaksanaan dan kehati-hatian dalam penggunaannya. Dengan memanfaatkan teknologi secara positif dan bijak, umat Muslim dapat memperkaya pengalaman spiritual mereka dan menjaga integritas serta kemurnian ajaran agama di tengah arus informasi yang deras. Literasi digital dan pendidikan agama yang adaptif menjadi kunci dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh era digital ini.

Dalam menghadapi otoritas keagamaan di era digital, peran penyuluh agama Islam menjadi semakin penting. Penyuluh agama memiliki tanggung jawab untuk membimbing umat Islam dalam memahami ajaran agama secara benar dan moderat, serta untuk memfasilitasi keterlibatan aktif umat dalam kegiatan keagamaan. Di era digital yang penuh dengan informasi dan opini yang bermacam-macam, penyuluh agama harus mampu menyaring informasi yang benar dan memberikan panduan yang tepat kepada umat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun