Mohon tunggu...
M. Saiful Kalam
M. Saiful Kalam Mohon Tunggu... Penulis - Sarjana Ekonomi

Calon pengamat dan analis handal

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Rajin di Sekolah, Menjamin Kesuksesan?

3 September 2021   16:02 Diperbarui: 22 November 2021   23:00 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Referensi: pengalaman pribadi

Kalau pada artikel sebelumnya, penulis mungkin sudah menjelaskan kalau dilema dalam profesi guru itu banyak. Terutama masalah mengenai murid yang 'kurang ajar'. Kali ini, penulis akan menyoroti dan memberikan sudut pandangan yang berbeda.

Masih ingat kita dengan artis bernama Deddy Corbuzier dan Panjiprawigaksono? Mereka adalah artis yang memberikan sudut pandang bahwa sekolah itu gak penting. 

Tapi mereka ditiap video selalu bilang, kalau bukan berarti jika mereka bilang demikian, kita lantas langsung untuk keluar atau meninggalkan sekolah.

Mereka berkata yang hampir senada/sama maknanya, intinya kalau kita punya kelebihan A, maka ya kuasai A sampai jadi ahli/profesional. Kalau B ya B, dan sampai seterusnya.

Kalau kita mampir dan nonton di channelnya Om Deddy yang bertajuk "NADIEM MAKARIM-KULIAH GAK PENTING (kasih ortu kalian nonton)", yang rilis pada tanggal 8 Maret 2020, dengan total likes 150 ribuan dan views 4,8 jutaan, di sana Nadiem yang saat itu menjabat sebagai Mendikbud, berkata kalau pentingnya sekolah itu salah satunya adalah murid belajar mengenai sosial learning.

Kemudian, Om Deddy nampak antusias ketika Mekdikbud itu punya kebijakan mengenai Program Kampus Merdeka (sampai saat ini sudah berjalan di beberapa instansi pendidikan/sekolah/kampus yang berada di bawah naungan Mendikbud dan Menristekdikti).

Apa kata Mas Nadiem saat itu, ia berkata kalau mahasiswa itu harus diajarkan untuk berenang dilautan. Kalau dulu, mereka diajarkan dikampus hanya bisa satu gaya renang saja, dan itupun di kolam renang. 

Nah, bagaimana kalau ia akan dilepas ke lautan? Ya tentu saja mereka bakal tenggelam. Dan itu yang terjadi pada saat ini.

Berarti, dapat dikatakan bahwa sekolah atau pendidikan itu penting bagi murid.

Lalu, argumen diatas dikuatkan dengan channel youtube Panji Pragikwaksono yang bertajuk "MASALAH PENDIDIK KITA", dirilis pada tanggal 2 Mei 2014 dengan total like 60 ribuan dan views 4,3 jutaan.

Di sana ia menjelaskan kalau Ki Hajar Dewantoro itu pernah berkata kalau benih padi itu tumbuhnya ya jadi benih padi. Jagung ya jagung, dan sebagainya. 

Artinya, anak di sekolah tidak diajarkan mengenak cara agar mereka bisa memahami bahwa diri mereka itu berbeda.

Tapi, meski kedua artis tersebut berkata sekolah itu tidak penting atau semacamnya, tapi mereka percaya pada pendidikan. Buktinya, anak mereka tetap disekolahkan ya walaupun punya kekurangan. Tapi, bisa tetap disimpulkan bahwa sekolah itu penting.

Nah dari penjelasan yang awal, lalu bagaimana sudut pandang penulis sendiri. Sekolah itu meski sudah dikatakan penting, menurut penulis tidak akan berguna kalau kita bermalas-malasan. Ibaratnya, sekolah itu hanya sebatas memberikan kapak. 

Kamu yang selanjutnya harus menggunakan kapak itu untuk itu menebang pohon dan menjualnya dipasar untuk mencukupi kebutuhan hidup (ini ceritanya mengambil dari hadist Nabi Muhammad)

Sekolah itu sama sekali tidak bertanggung jawab kalau alumninya itu sukses. Kadangkali kita menyalahkan keadaan untuk melindungi diri kita. Apa maksudnya?

Kita kalau gagal cenderung menyalahkan seseorang ataupun keadaan. Kadang kita bilang kalau mereka sukses karena priviledge lah, karena mereka beruntunglah.

Berhentilah untuk berucap demikian, karena itu hanya akan menyinggung hati orang yang sedang berjuang. Kita kan tidak tahu, bisa jadi yang kita katain priviledge dan beruntung itu mati-matian berusaha kerja keras dari pagi sampai malam dan sedikit tidur. 

Terus pas merrka mereka sukses kalian bilang seperti itu. Ya kalau kita mau sukses, ya harus ambil resikonya. Ya salah satunya kerja keras dan pantang menyerah.

Oke,  kembali lagi ke pembahasan awal. Pelajaran sekolah di Indonesia itu banyak. Satu murid diharuskan lulus puluhan mata pelajaran dari jam pagi sampai sore bahkan. 

Tapi UNESCO bilang kalau rangking pendidikan Indonesia itu selalu berada di peringkat bawah. Katanya Finlandialah yang menjadi sistem pendidikan terbaik di dunia. 

Penulis sekarang langsung balik bertanya, memangnya sudah berapa banyak siswanya yang berhasil menjuarai olimpiade baik pakai otak seperti Fisika dan otot seperti Badminton?

Coba kita lihat saja di Asean Games atau Olimpiade yang diselengarakan. Adakah Finlandia masuk ke peringkst teratas di salah satu cabang perlombaannya? 

Lalu ke mana mereka yang katanya dikenal sebagai sistem pendidikan terbaik dunia? Entahlah, coba kau bertanya pada rumput yang bergoyang.

by: M. Saiful Kalam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun