Di sana ia menjelaskan kalau Ki Hajar Dewantoro itu pernah berkata kalau benih padi itu tumbuhnya ya jadi benih padi. Jagung ya jagung, dan sebagainya.Â
Artinya, anak di sekolah tidak diajarkan mengenak cara agar mereka bisa memahami bahwa diri mereka itu berbeda.
Tapi, meski kedua artis tersebut berkata sekolah itu tidak penting atau semacamnya, tapi mereka percaya pada pendidikan. Buktinya, anak mereka tetap disekolahkan ya walaupun punya kekurangan. Tapi, bisa tetap disimpulkan bahwa sekolah itu penting.
Nah dari penjelasan yang awal, lalu bagaimana sudut pandang penulis sendiri. Sekolah itu meski sudah dikatakan penting, menurut penulis tidak akan berguna kalau kita bermalas-malasan. Ibaratnya, sekolah itu hanya sebatas memberikan kapak.Â
Kamu yang selanjutnya harus menggunakan kapak itu untuk itu menebang pohon dan menjualnya dipasar untuk mencukupi kebutuhan hidup (ini ceritanya mengambil dari hadist Nabi Muhammad)
Sekolah itu sama sekali tidak bertanggung jawab kalau alumninya itu sukses. Kadangkali kita menyalahkan keadaan untuk melindungi diri kita. Apa maksudnya?
Kita kalau gagal cenderung menyalahkan seseorang ataupun keadaan. Kadang kita bilang kalau mereka sukses karena priviledge lah, karena mereka beruntunglah.
Berhentilah untuk berucap demikian, karena itu hanya akan menyinggung hati orang yang sedang berjuang. Kita kan tidak tahu, bisa jadi yang kita katain priviledge dan beruntung itu mati-matian berusaha kerja keras dari pagi sampai malam dan sedikit tidur.Â
Terus pas merrka mereka sukses kalian bilang seperti itu. Ya kalau kita mau sukses, ya harus ambil resikonya. Ya salah satunya kerja keras dan pantang menyerah.
Oke, Â kembali lagi ke pembahasan awal. Pelajaran sekolah di Indonesia itu banyak. Satu murid diharuskan lulus puluhan mata pelajaran dari jam pagi sampai sore bahkan.Â
Tapi UNESCO bilang kalau rangking pendidikan Indonesia itu selalu berada di peringkat bawah. Katanya Finlandialah yang menjadi sistem pendidikan terbaik di dunia.Â