Mohon tunggu...
muhammad sadji
muhammad sadji Mohon Tunggu... Lainnya - pensiunan yang selalu ingin aktif berliterasi

menulis untuk tetap mengasah otak

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menyanyikan Indonesia Raya pada Setiap Pertandingan Sepakbola

30 Oktober 2022   22:48 Diperbarui: 30 Oktober 2022   23:27 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain Sepak Bola Junior Indonesia. (Sumber: The Columnist)

Ketika beberapa pemain PSSI dikaryakan di PT Pertamina (Persero) saya ketemu dengan Andjiek Alinuruddin yang kemudian sama-sama berdinas di Dinas Aviasi Pertamina. Kepadanya, saya pernah ceritakan pengalaman itu yang membuat dia tertawa terpingkal-pingkal. Tentu saja ini bukan benih berbuat kecurangan, melainkan bukti dukungan yang amat sangat terhadap sepakbola di tanah-air.

Menggemari sepakbola ini ternyata menurun ke anak-anak. Tiga orang puteri saya sangat fanatik kalau ada Messi tampil. Mereka sanggup menonton sampai pagi. 

Apalagi kalau ada yang berbau Korea Selatan, pasti mereka gandrungi termasuk sepakbolanya. Sewaktu Asian Games 2018 yang lalu, beberapa kali menonton penampilan tim Korea Selatan di Stadion Bekasi dan Bogor. Untungnya aman-aman saja, walau pun pulangnya pernah sampai tengah malam. 

Permainan sepakbola adalah jenis olahraga yang enak ditonton oleh siapa saja. Sayangnya tontonan yang sangat menarik itu dicemari oleh peristiwa maut yang sangat memalukan di Stadion Kanjuruhan Malang pada tanggal 1 Oktober 2022 yang lalu. 

Peristiwa itu mengerikan tetapi juga bisa membangkitkan kebanggaan, bahwa sepakbola sangat digandrungi oleh banyak orang di tanah-air. Ini adalah potensi industri yang patut digali dan dikembangkan. 

Presiden I Republik Indonesia Soekarno telah memulai dengan bersungguh-sungguh untuk mengembangkan industri persepakbolaan ini. Sebagai bukti, Presiden Soekarno pernah membuat Monumen Sepakbola di Stadion Mandala Krida Jogyakarta yang diresmikan pada tanggal 3 Juli 1955. Monumen itu dikabarkan sekarang sedang direnovasi. 

Pembangunan Stadion Gelora Bung Karno di Senayan pada tahun 1962 adalah juga bukti dukungan itu. Kemudian Presiden Soekarno juga pernah menyampaikan surat permintaan resmi kepada Presiden Jugoslavia Josep Broz Tito agar Toni Pogacnik diizinkan untuk melatih Tim Nasional Sepakbola Indonesia. 

Atas keterlibatan Presiden Soekarno tersebut, apa yang diupayakan Ketua PSSI Maladi, Toni Pogacnik resmi dikontrak sebagai pelatih Timnas Indonesia selama 5 tahun sejak tahun 1954 dan juga kemudian tercapainya hubungan bilateral antara Jugoslavia-Indonesia.

Presiden Jokowi juga sangat memperhatikan olahraga di tanah-air dan berusaha terus untuk memajukan, antaralain melalui pemberian hadiah yang tentunya sangat membahagiakan dan menggairahkan. Khusus untuk cabang sepakbola, Presiden Jokowi menggalakkan President Cup dengan tropynya yang terbuat dari kayu jati sebagai cerminan bahwa Sang Presiden adalah ahli perkayuan karena menyandang gelar Ir Kehutanan. 

Dalam rangka mengembangkan potensi sepakbola dari Papua, Presiden Jokowi telah berhasil mengajak PT Freeport untuk membentuk dan membiayai Papua Football Academy untuk membangun industri persepakbolaan Indonesia dari Timur. Belakangan, Presiden FIFA Gianni Infantino telah bertemu dengan Presiden Jokowi yang menyampaikan dukungan terhadap industri persepakbolaan di Indonesia dan berniat ingin menanam investasi. 

Penduduk yang besar dan termasuk penggemar sepakbola yang fanatik adalah merupakan potensi yang baik untuk mengembangkan industri persepakbolaan yang bersungguh-sungguh. Renovasi semua stadion agar layak sesuai standar FIFA adalah peluang membina para pemborong bangunan dan tukang batu yang berkualitas dan cermat. Pernak-pernik yang menyangkut kebutuhan sepakbola misalnya kaos, sepatu dan lain-lain serta ekonomi kreatif lainnya akan berkembang kalau lokasi pertandingan dibuat silang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun