Mohon tunggu...
Muhammad Rizky Ardiansyah
Muhammad Rizky Ardiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Mahasiswa S1 Teknik Industri Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Hujan Lebat, Siaran TV Digital atau Analog yang Lebih Jernih Ditonton?

7 Juni 2022   22:00 Diperbarui: 7 Juni 2022   22:29 1668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhir-akhir ini masyarakat Indonesia dihadirkan berita mengenai himbauan untuk mengganti siaran televisi analog dengan menggunakan siaran televisi digital. Tetapi, banyak masyarakat yang kurang mengetahui apa sebenarnya siaran televisi digital itu? 

Dilansir dari laman kemenkominfo, siaran televisi digital sendiri adalah siaran televisi yang memakai modulasi sinyal digital dan sistem kompresi yang akan menghasilkan kualitas gambar yang lebih bersih dan juga suara yang lebih jernih. Nah, apakah dengan penggantian siaran televisi ini masyarakat tidak bisa menonton siaran televisi analog? 

Masyarakat tetap dapat menyaksikan siaran televisi analog, tetapi sangat dianjurkan untuk merubahnya menjadi siaran televisi digital.

Untuk peralihan ini sendiri disediakan beberapa tahap oleh kominfo, dengan tahap pertama sudah dilakukan 30 April 2022. Kemudian untuk pelaksanaan tahap kedua pada 31 Agustus 2022 dan tahap ketiga 30 November 2022. Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Dr. Ismail menjelaskan bahwa manfaat dari siaran televisi digital begitu banyak.

“Manfaat dari pergantian siaran televisi digital sendiri adalah kualitas gambar yang sangat jelas, suara jernih, dan teknologi canggih. Kemudian yang kedua, banyaknya program siaran yang lebih berkualitas dan bermutu untuk masyarakat Indonesia” tutur Dr. Ismail.

Tidak hanya itu, saran televisi digital ini juga memberikan manfaat lain seperti yang disampaikan oleh Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat Agung Suprio. Beliau mengatakan bahwa dengan adanya siaran televisi digital dapat memberikan peluang munculnya stasiun televisi baru dan variasi konten yang beraneka ragam, 

channel dan program akan semakin banyak sehingga masyarakat akan semakin dimanjakan dengan kehadiran siaran televisi digital.

Berbicara mengenai televisi, pastinya kita sering mendengarkan ucapan-ucapan orang mengenai “jangan menonton televisi saat hujan lebat”. Cuaca di Indonesia sangat tidak menentu, dari data yang didapatkan dari BMKG bulan April hingga Juni 2022 seharusnya memasuki awal musim kemarau. Tetapi, tidak menutup kemungkinan masih terjadi hujan selama musim kemarau.

Hal tersebut dikarenakan kebanyakan masyarakat memasang antena televisi mereka di luar rumah, itu menyebabkan mudahnya antena disambar petir. Tidak hanya itu, menurut laman eletrosemi.com antena yang ada di luar rumah juga menyebabkan televisi menjadi buram / noise “banyak semut” saat hujan lebat karena air hujan menghalangi sinyal televisi analog dan mempengaruhi konektivitas dari antena itu sendiri.

Kekurangan dari televisi analog sendiri ada pada saat hujan lebat tersebut, lalu apakah benar televisi siaran digital tetap aman saat kondisi cuaca tidak bersahabat seperti hujan lebat yang terus menerus? Staf Khusus Menkominfo Rosarita Niken W, mengatakan bahwa persoalan menonton televisi yang buram “banyak semut” tidak akan dialami lagi oleh masyarakat.

“kalau gerimis, siaran televisi analog biasanya tidak bagus, banyak semutnya, kalau siaran televisi digital tetap bagus, itulah yang menjadi salah satu kelebihan televisi digital,” ujarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun