ANALISIS NILAI SOSIAL TOHOH ZAHRA DALAM NOVEL CERMIN JIWA KARYA S. PRASETYO UTOMO
Nilai sosial adalah segala sesuatu yang dianggap baik dan benar, yang diidam-idamkan masyarakat. Nilai sosial merupakan penghargaan yangdiberikan masyarakat kepada segala sesuatu yang baik, penting, luhur, pantas, mempunyai daya guna fungsional bagi perkembangan dan kebaikan hidupbersama.
Dengan memadukan serta menceritakan aspek-spek yang sering terjadi dalam kehidupan, novel Cermin Jiwa karya S. Prasetyo Utomo merupakan salah satu novel yang mengandung nilai-nilai sosial bagi pembacanya. Namun fokus pada penelitian ini, peneliti hanya menganalisis nilai-nilai sosial yang terkandung pada salah satu tokohnya saja.Â
Adapun tokoh tersebut yaitu Zahra. Zahra adalah gadis kecil satu-satunya dari pasangan suami istri yang tinggal di daerah pegunungan. Abah adalah sebutan untuk ayahnya yang merupakan mantan  pemabuk yang berkeinginan untuk menjadi bupati, dan Umi sebutan untuk ibunya seorang penjual sekaligus penjaga toko bunga.Â
Zahra kecil berkeinginan untuk menjadi dokter kala ia besar nanti supaya bisa mengobati orang yang sakit dan sengsara. Dalam perjalanan hidupnya untuk mencapai cita-citanya, zahra mencerminkan berbagai nila-nilai sosial dikehidupannya. Diceritakan zahra kecil kini telah menjadi soerang dokter muda nan cantik yang ditugaskan dipedesaan.
Nilai-nilai sosial semakin tergambar jelas ketika ia memasuki usia dewasa. Di sebuah desa tempatnya ia bekerja, zahra mengalami berbagai permasalahan yang menimpa dirinya dan warga yang tinggal di desa tersebut.Â
Di sela-sela aktivitasnya sebagai dokter di sebuah klinik, zahra selalu menyempatkan untuk berbaur dengan masyarakat. Ia sering kali menjadi bagian dari sebuah pertunjukan yang diadakan oleh kodrat seorang tetua adat di desa tersebut. Zahra menjdi bagian pengisi musik dalam pertunjukan tersebut dengan bermain harpa.Â
Harpa adalah salah satu jenis alat musik yang dipetik. Kepandaiannya dalam bermai harpa didapatkannya semasa ia menempuh pendidikan untuk menjadi seorang dokter. Permainan harpanya mampu membuat hati dan jiwa-jiwa pendengarnya menjadi tentram.
 Sampai pada puncak permasalahnnya, diceritakan zahra dan warga setempat menolak adanya pembangunan pabrik semen yang menggerus lahan batuan kapur yang ada di desa tersebut. Sering kali zahra dan warga sekitar bentrok dengan pekerja dan bos yang hendak membangunt pabrik semen di desa kecil itu. Bahkan, klinik tempatnya bekerja sekaligus tinggal pernah disatroni oleh salah satu pekerja pabrik.Â
Pekerja itu memakai topeng anjing dan berusaga  mencelakai zahra. namun aksi pekerja pabrik itu digagalkan oleh warga sekitar yang sedang melakukan ronda malam. Hingga akhirnya, pabrik semen tersebut tetap dibangun meskipun sering terjadi pertentangan diantara pekeja dan warga desa tersebut.
Menurut Prof. Dr. Notonegor nilai sosial dibagi menjadi tiga yaitu: 1). nilai material, adalah nilai yang ada atau muncul karena material tersebut. 2). nilai vital, adalah nilai yang ada karena kegunaannya. 3). nilai kerohanian/spiritual, adalah nilai yang di dalam kejiwaan manusia yang terdiri atas nilai estetika, nilai moral, nilai relegius, dan nilai kebenaran ilmiah atau logika.