Mohon tunggu...
Muhammad Rivaldi
Muhammad Rivaldi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menumpang di Bumi

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Perilaku Organisasi: Emosi dan Suasana Hati

26 Mei 2023   20:42 Diperbarui: 1 Juni 2023   15:00 1641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Afeksi (affect) adalah kisaran yang luas dari perasaan yang dialami seseorang meliputi emosi maupun susana hati. Emosi (emotion) adalah perasaan intens yang diarahkan pada seseorang atau sesuatu. Sedangkan suasana hati (mood) adalah perasaan yang cenderung kurang intens dibandingkan emosi dan sering mucul tanpa sebuah peristiwa spesifik sebagai stimulus.

Afeksi juga didefinisikan sebagai kisaran luas dari perasaan yang dialami seseorang. Afeksi dapat dialami dalam bentuk emosi atau suasana hati. 

Afeksi :

  • Disebabkan oleh peristiwa spesifik 
  • Sangat singkat durasinya (detik atau menit)
  • Spesifik dan banyak (banyak emosi, spesifik seperti amarah, takut, kesedihan, kebahagiaan, jijik, terkejut)
  • Biasanya diikuti dengan ekspresi wajah yang jelas
  • Berorientasi pada tindakan

Suasana Hati (Mood) :

  • Penyebabnya sering kali umum dan tidak jelas
  • Bertahan lebih lama dari emosi (jam atau hari)
  • Lebih umum (dua dimensi utama-afeksi positif dan afeksi negatif yang dirangkai oleh emosi spesifik beragam.
  • Umumnya tidak diindikasikan oleh ekspresi yang jelas 
  • kognitif 

Faktor - faktor yang menyebabkan Emosi dan Suasana Hati 

  1. Stimulus Eksternal: Faktor-faktor eksternal seperti situasi sosial, lingkungan fisik, kejadian sehari-hari, atau peristiwa yang terjadi di sekitar seseorang dapat memicu perubahan emosi. Misalnya, konflik interpersonal, kehilangan, atau perubahan mendadak dalam lingkungan fisik dapat mempengaruhi emosi dan suasana hati.

  2. Pikiran dan Interpretasi: Cara seseorang mempersepsikan dan menginterpretasikan situasi dapat mempengaruhi emosi dan suasana hati mereka. Pikiran yang negatif, kecemasan, atau pola pikir yang bias dapat memicu emosi negatif atau suasana hati yang buruk. Sebaliknya, pemikiran positif dan interpretasi yang sehat dapat membantu meningkatkan suasana hati.

  3. Faktor Biologis: Faktor-faktor biologis, seperti perubahan hormonal, keturunan, kesehatan fisik, dan kondisi medis, dapat mempengaruhi emosi dan suasana hati. Misalnya, fluktuasi hormon selama siklus menstruasi atau perubahan hormonal saat pubertas atau menopause dapat berkontribusi pada perubahan emosi.

  4. Kesehatan Mental: Gangguan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, gangguan bipolar, atau gangguan suasana hati lainnya dapat menyebabkan perubahan emosi dan suasana hati yang signifikan. Ketidakseimbangan kimia di otak atau disfungsi neurotransmiter juga dapat mempengaruhi perubahan emosi.

  5. Faktor Psikologis dan Perilaku: Pola pikir, sikap, dan perilaku seseorang dapat mempengaruhi emosi dan suasana hati mereka. Misalnya, merasa terisolasi, rendah diri, atau kurangnya dukungan sosial dapat mempengaruhi emosi. Selain itu, kebiasaan sehari-hari seperti pola tidur yang buruk, pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, atau penyalahgunaan zat juga dapat berdampak pada emosi dan suasana hati.

  6. Pengaruh Lingkungan: Lingkungan sosial, budaya, dan nilai-nilai budaya dapat mempengaruhi emosi dan suasana hati seseorang. Norma sosial, tekanan dari lingkungan, atau ekspektasi budaya dapat memengaruhi cara individu merasakan dan mengekspresikan emosi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun