Cerpen | Sabotase Kargo Ilegal

 

Awan-awan bergelayut syahdu di tengah malam. Dua kru cockpit memantau monitor GPS.

Kapten Pilot Teddy sedang memegang konsol kemudi. Sedangkan Kopilot Udin hanya memegang kedua captain seat sambil menatap radar display. Pesawat ini merupakan unit terbaru armadanya yang diambil dari pabrikan.

Deru mesin pesawat menggema nyaring. Di belakang, muncullah seorang pria yang membuka pintu cockpit. Kopilot Widi keluar dari ruang kargo.

Tangannya terentang sambil menguap dan duduk di kursi belakang. Ia habis tidur di ruang kabin belakang.

"Paket bos kita aman." Ucap Kopilot Widi.

"Pastikan saat dipantau kondisinya aman seratus persen. Aku percayakan tugas ini padamu. Nanti, kita akan mendaratkan pesawat ini di hanggar supaya aman." Kata Kapten Pilot optimis.

Kopilot Udin menyimak pembicaraan itu dengan serius.

"Menurut regulasi, bukankah pesawat baru tidak boleh mambawa muatan? Sebab, pesawat kita belum difungsikan secara komersil." Kata Udin dengan selidik.

"Ikut saja flight plan yang sudah ditentukan. Atur konsol jika sewaktu-waktu merasakan guncangan akibat awan tebal." Tukas Kapten Teddy.

Diantara ketiga kru pesawat itu, hanya Udin yang berumur paling muda yaitu 28 tahun. Sedangkan mereka berdua sudah mengantongi 10000 jam terbang.