Mohon tunggu...
Muhammad Reza Santirta
Muhammad Reza Santirta Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Menulis adalah seni

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Penerapan Seni di Jurusan Sastra

1 Desember 2019   23:51 Diperbarui: 1 Desember 2019   23:58 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Apa ada manusia yang ingin tidak punya masalah? Masalah bisa terjadi kapan saja dan kreativitas menjadi sangat penting perannya dalam menyelesaikan masalah hidup. Sebab, Tuhan menciptakan akal dan pengetahuan pada diri manusia supaya tahu arah dan langkah yang dituju dalam menjalani hidup di dunia.

Kembali pada topik awal, bagaimana seni dibagun dalam jurusan sastra. Seni, sebagai hasil kreasi yang dibangun oleh ekspresi manusia, merupakan hal terpenting dalam memberikan kesan. Apabila tidak ada seni, maka hidup tidak akan bewarna. Begitu juga, bahasa memerlukan seni untuk memperindah kesan hidup manusia dan itu ada dalam kesusastraan.

Estetika bahasa terdapat dalam gaya bahasa yang dibangun. Pembuatan cerita dalam cerpen diperlukan adanya diksi dalam memilih kata yang dapat menggugah emosi pembaca. Hal inilah yang harus dipahami oleh civitas akademika yang perlu memahami sastra sebagai ilmu budaya.

Seni adalah sebuah aspek yang tidak lepas dari kebudayaan. Budaya merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh manusia untuk bertahan hidup. Di dalamnya, terdapat aspek kreativitas terutama dalam membentuk bahasa.

Seni sastra merupakan hasil ekspresi manusia dalam hal berbahasa. Objeknya tentu saja manusia sebagai makhluk yang berperasaan dalam membentuk nilai dan norma sosial. Hal itu dapat digambarkan dalam fakta sosial berupa karya sastra. Jadi, karya sastra adalah sketsa dari kehidupan manusia dengan mediumnya adalah bahasa.

Perlukah ditekankan nilai sosialnya semata tanpa mengindahkan aspek kreativitas? Bagaimana paradigmanya menurut seni? Nilai sosial dan budaya bukanlah sebuah ilmu saklek yang dipahami dengan seperangkat teori. Ilmu tersebut perlu dilihat sebagai kesenian dengan mengacu pada keterampilan retorika manusia dalam memandang kehidupan.

Sebagaimana teori mimesis yang menyatakan bahwa seni sebagai peniruan alam. Sastra sebagai seni, tentu objek yang dijadikan gambaran karya sastra adalah kehidupan masyarakat atau budaya yang melingkupinya. Maka dari itu, karya sastra dianggap unggul apabila pengarang mampu menilai secara kreatif kehidupan kehidupan manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun