Puncak dari pendakian ini tentu aja Tegal Alun. Di sini kamu bisa menikmati udara pegunungan yang seger banget sambil bersantai dan foto-foto di antara bunga Edelweiss yang indah. Siap-siap buat terpukau sama pemandangannya!
Cerita Seru dari Wisatawan yang Sudah Nyampe di Papandayan
Penasaran gimana pendaki lain yang sudah ke Gunung Papandayan? Yuk, dengerin cerita mereka!
Putri, pendaki asal Bandung
"Ini pertama kalinya saya ke Papandayan, dan saya bener-bener kagum. Hutan Matinya itu keren banget, suasananya beda dari tempat lain. Pas sampe di puncak, lihat padang Edelweiss yang mekar, bener-bener ngerasa nggak nyesel naik gunung ini. Sunset di sini juga top banget!"
isam, pendaki asal Jakarta, juga cerita,
"Saya udah naik beberapa gunung, tapi Papandayan ini punya keistimewaan sendiri. Jalurnya nggak terlalu berat, tapi pemandangannya luar biasa. Kawah-kawahnya bikin merinding, tapi seru banget. Ditambah Tegal Alun yang bikin perjalanan makin berkesan!"
Dari cerita mereka, bisa kelihatan kan kalau Gunung Papandayan ini memang punya pesona yang luar biasa? Pemandangannya nggak kalah sama gunung-gunung lain, dan suasananya juga bikin betah!
Akses dan Fasilitas di Gunung Papandayan
Untuk akses menuju Gunung Papandayan, kamu bisa naik kendaraan pribadi dari pusat Kota Garut. Jalan menuju basecamp pendakian udah cukup baik kok, jadi nggak perlu khawatir. Dari basecamp, perjalanan menuju puncak bisa ditempuh dengan berjalan kaki, dan pastinya jangan lupa bawa perlengkapan yang tepat, seperti sepatu gunung, jaket, dan air minum. Kalau kamu belum berpengalaman, ada baiknya ikut guide lokal yang udah terbiasa dengan jalur pendakian di sini.
Waktu terbaik buat mendaki Gunung Papandayan adalah antara bulan April hingga Oktober, karena cuaca lebih cerah dan nggak terlalu banyak hujan. Tapi, meskipun cuaca bagus, suhu di gunung bisa lumayan dingin, apalagi di malam hari, jadi bawa jaket hangat dan perlengkapan lainnya.
Masuk Papandayan Berapa Sih?!
Tarif Hari Kerja
Jenis Tiket
Tarif Masuk (Rp)
Pengunjung Nusantara