Mohon tunggu...
Muhammad Padisha
Muhammad Padisha Mohon Tunggu... Mahasiswa

Apapun yang terjadi, tetaplah menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ketika Negara Gagal Menjalankan Tugasnya, Menengok Kembali Terjadinya Revolusi Prancis

2 September 2024   09:00 Diperbarui: 3 September 2025   19:08 710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ilustrasi Penyerbuan Penjara Bastille (Sumber: TIRTO/DEADNAUVAL)
Ilustrasi Penyerbuan Penjara Bastille (Sumber: TIRTO/DEADNAUVAL)

Pada akhir abad ke-18, Prancis berada di ambang perubahan besar, dan ketidakpuasan terhadap Ancien Regime menjadi bahan bakar utama revolusi yang akan mengguncang Eropa. 

Salah satu penyebab utama adalah kemarahan terhadap absolutisme kerajaan, yang memusatkan kekuasaan dalam tangan raja tanpa memberikan ruang bagi partisipasi rakyat.

Louis XVI, sebagai simbol absolutisme, sering kali dianggap sebagai penguasa yang tidak peduli terhadap penderitaan rakyatnya. Keberadaan sistem absolut ini, yang mengabaikan aspirasi rakyat dan mengabaikan prinsip keadilan, menciptakan rasa frustrasi yang mendalam di seluruh lapisan masyarakat.

Di samping itu, ketidakpuasan terhadap sistem feodalisme juga sangat mempengaruhi suasana hati rakyat. Sistem ini memaksa para petani dan buruh untuk menanggung beban pajak dan kerja yang tidak adil. 

Disisi lain kaum borjuis yang mulai merasakan peningkatan kekayaan dan kekuasaan, merasa terpinggirkan oleh struktur sosial yang ketinggalan zaman.

Kebangkitan gagasan-gagasan dari kaum pencerahan, yang menekankan pada rasionalitas dan hak asasi manusia, semakin memperkuat tuntutan untuk reformasi dan melawan ketidakadilan feodal yang meluas. 

Gagasan-gagasan tersebut memberi inspirasi kepada banyak orang untuk menuntut perubahan radikal dalam struktur pemerintahan dan masyarakat.

Dengan gabungan semua faktor-faktor di atas, akhirnya membuat masyarakat melakukan sebuah tindakan besar yaitu revolusi. Revolusi diawali dengan penyerbuan Penjara Bastille pada tanggal 14 Juli 1789 yang terletak di jantung kota Paris. 

Disini Bastille bukan hanya sebuah penjara, tetapi juga simbol kekuasaan tirani absolut yang dipegang oleh Raja Louis XVI. Adanya penyerbuan tersebut tidak hanya menandai awal dari Revolusi Prancis, tetapi juga menggambarkan suasana ketegangan dan kemarahan yang melanda masyarakat Prancis pada saat itu.

Rakyat Prancis, yang telah lama menderita akibat ketidakadilan sosial dan ekonomi, krisis ekonomi, dan ketidakpercayaan kepada pemerintah, merasa semakin frustasi dengan pemerintahan absolut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun