Mohon tunggu...
Muhammad Nur, OKT
Muhammad Nur, OKT Mohon Tunggu... Dewan Pengawas -

Just want to keep working until the end of life, like reading, writing, playing the guitar while singing Living in Mamuju, West Sulawesi province., Personal shy But easy Going and Follow Me On https://twiiter.com/princeinno https://www.facebook .com/princeinno.55,\r\nvisit my personal blog type: geraklangkah.blogspot.com ( reaching steps Teasers )\r\nThanks You Very much.\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Dalam Berbagi Rasa (Love Our Earth)

28 September 2017   15:39 Diperbarui: 29 September 2017   14:30 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Muhammad Nur OKT

Kutak dapat menyembunyikan perasaan hatiku, dulu disini pokok-pokok kayu, semak-semak belukar dan rumput ilalang masih tegak berdiri, burung-burung masih berkicau diatas ranting hijau pohon mahoni yang berbunga lebat dan harum menebar wangi raga, mengantarkanku menikmati pagi yang sejuk.

Pokok-pokok menghijau, serta semak-semak belukar nan beranak-pinak, hewan-hewan kecil, belalang sentadu, jangkrik ,  kupu-kupu aneka warna juga satwa liar hadir disini berbagi rasa denganku, kala itu rumput ilalang mengangguk-angguk bunganya terbang ditiup angin senja, berbaur dengan keringat Pa Tani yang sedang mengolah lahan, diujung jalan setapak menuju Desaku.

Desa Penglipuran, Indonesia Foto Travel.dream.co.id
Desa Penglipuran, Indonesia Foto Travel.dream.co.id
Kuingin berbagi rasa denganmu,  karena sekarang disini pokok-pokok kayu, semak-semak belukar dan rumput ilalang ,  serta kicau burung dipagi hari  sudah tiada, hewan kecilpun punah ditelan peradaban,oleh hiruk pikuk pembangunan yang kurang berwawasan lingkungan, digantikan dengan gedung-gedung megah, pusat perbelanjaan, real estate serta pabrik-pabrik yang dari cerobongnya keluar asap , hitam menebar polusi dan emisi.

Desa Mawlynnong, India ( Foto travel.dream.co.id )
Desa Mawlynnong, India ( Foto travel.dream.co.id )
Dan sekarang disini deru mesin-mesin memekakkan telinga, merontokkan jantung mncekik pernapasan, pokok-pokok kayu sumber kehidupan telah dipangkas hingga merangas , polusi, emisi, abrasi, longsor dan gempa bisa datang tiba-tiba, membuat bumi yang telah tua menjadi renta, saatnya kita membangun dengan hati,  tanpa menggusur alam dan merusak lingkungan, demi anak cucu kita, generasi pelanjut cita-cita perjuangan Bangsa, Sayangi mereka, Sayangi bumi kita *****

Palopo, 04 April 1998

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun