Dengan keterampilan pawang, tentu ini menjadi hal positif yang bisa kita manfaatkan. Kita bisa menggiring gajah kembali ke habitatnya tanpa harus melukai. Selain itu, kehadiran CRU juga bisa mengurangi kerugian masyarakat dan kita bisa tetap mempertahankan kelestarian gajah Sumatera. Sayangnya, jumlah Pawang di CRU ini masih terbatas, disinilah harusnya peran Pemerintah dibutuhkan. Dukungan Pemerintah untuk meningkatkan jumlah Pawang sangat kita harapkan. Sebab, kolaborasi Pawang dengan Pemerintah bukan hanya bisa menyelamatkan gajah, tapi bisa juga menyelamatkan manusia dari konflik berkepanjangan.
Peran Pemerintah dalam Pengelolaan Ruang Hidup Gajah
Persoalan utama Po Meurah kehilangan rumah adalah alih fungsi hutan menjadi kebun, tambang dan penambahan permukiman. Tidak hanya Pawang, Pemerintah juga punya andil besar dalam mengurangi konflik ini. Pemerintah harus lebih memperhatikan khususnya melalui kebijakan tata ruang dan pengelolaan hutan.
Pemerintah perlu memperhatikan koridor jelajah gajah tetap terjaga dan tidak terputus oleh jalan atau lahan perkebunan. Jika jalur alami gajah terputus, maka bisa dipastikan konflik dengan manusia tidak bisa dihindari. Maka disinilah Pemerintah dengan kebijakannya bukan hanya mementingkan manusia saja, namun hak gajah dan juga hewan lainnya harus tetap diperhatikan.
Suara untuk Kelangsungan Hidup Po Meurah
Karena itu, suara kita untuk Po Meurah tidak boleh terhenti. Sebagai masyarakat kita bisa berperan mendukung upaya konservasi. Misalnya tidak membuka lahan sembarangan di wilayah habitat gajah. Kita juga bisa melaporkan jika adanya pergerakan gajah ke aparat yang bertanggung jawab. Dengan begini, konflik antara gajah dan manusia bisa dihindari.
Kita juga bisa berperan aktif menyebarkan kampanye di media sosial mengenai kepedulian terhadap ekosistem gajah. Dengan cara ini kita bisa memberikan edukasi kepada masyarakat agar lebih peduli terhadap keberlangsungan hidup gajah.
Menjaga kelestarian gajah bukan hanya tugas segelintir orang, melainkan tanggung jawab kita bersama. Po Meurah telah menjadi bagian dalam sejarah, bahkan dalam cerita masa kecil kita. Ia bukan hanya sekedar satwa, melainkan mengingatkan kita bahwa sejatinya manusia dan alam harusnya hidup berdampingan. Jika kita terus biarkan habitatnya tergerus, konflik akan sering terjadi. Parahnya, karena hal ini terus dibiarkan, generasi ke depan hanya akan mengenal gajah dari balik sampul buku, foto atau cerita lama.
Disinilah pentingnya suara kita. Sekecil apapun, suara kita tetap berarti. Kita bisa mulai dari langkah sederhana, tidak tutup mata dan telinga dari isu lingkungan dan lebih peduli pada ruang hidup satwa. Pemerintah, Pawang dan masyarakat harus bergerak bersama. Karena pada akhirnya melindungi gajah berarti melindungi kita sendiri. Po Meurah adalah nafas hutan, penyeimbang ekosistem, maka jangan biarkan mereka kehilangan rumah. Kita tidak boleh kehilangan mereka. Jangan biarkan langkah terakhir Po Meurah hanya menjadi gema kenangan.
Semoga bermanfaat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI