Plagiat Kepengarangan (Plagiarism of Authorship)
Plagiarisme kepengarangan adalah jenis plagiarisme yang mangakui karya tulis orang lain menjadi karya tulis susunannya. Tindakan ini terjadi atas dasar kesadaran dan motif kesengajaan untuk membohongi publik. Misalnya mengganti cover buku atau sampul karya tulis orang lain dengan kover atas namanya tanpa izin.
DAMPAK PLAGIARISME
Dampak dari plagiarisme sangat merusak baik pada tingkat individu maupun institusi. Pada tingkat individu, mahasiswa yang melakukan plagiarisme berisiko merusak reputasi akademiknya. Mereka mungkin kehilangan kepercayaan dari pembimbing, komite penguji, dan rekan sejawat, yang pada akhirnya dapat menghambat peluang untuk berkolaborasi dalam penelitian di masa depan. Selain itu, plagiarisme mengurangi kualitas penelitian mahasiswa, karena penelitian yang tidak orisinal tidak dapat memberikan kontribusi berarti terhadap pengembangan ilmu pengetahuan (Logoyda, 2019).
Di tingkat institusi, plagiarisme berdampak pada reputasi universitas secara keseluruhan. Jika plagiarisme merajalela dan tidak ditangani dengan serius, masyarakat dapat kehilangan kepercayaan terhadap integritas akademik institusi tersebut. Hal ini dapat berdampak negatif pada kemampuan universitas untuk menarik mahasiswa berbakat dan mendapatkan pendanaan penelitian. Selain itu, universitas yang terlibat dalam skandal plagiarisme dapat kehilangan kemitraan internasional dan mengalami penurunan peringkat global (Sozon et al., 2024).
kasus kasus plagiarisme
Martin Luther King Jr. : Pada tahun 1991, komite akademik di Universitas Boston menemukan bahwa sebagian besar disertasi doktor Martin Luther King Jr. mengandung plagiasi. Meski demikian, komite memutuskan untuk tidak mencabut gelarnya karena King dianggap telah memberikan kontribusi besar bagi masyarakat.
Fareed Zakaria : Wartawan dan penulis terkenal Fareed Zakaria pernah diskors oleh majalah TIME dan CNN pada tahun 2012 setelah ketahuan melakukan plagiasi dalam salah satu artikelnya. Zakaria mengakui kesalahan tersebut dan meminta maaf.
Melania Trump : Pada Konvensi Nasional Partai Republik tahun 2016, Melania Trump memberikan pidato yang memiliki kemiripan luar biasa dengan pidato Michelle Obama pada Konvensi Nasional Demokrat tahun 2008. Pidato tersebut mengandung beberapa kalimat yang hampir identik, yang mengarah pada tuduhan plagiasi.
Untuk mencegah plagiasi, penting untuk memahami secara mendalam konsep plagiasi dan mengapa tindakan tersebut dianggap tidak etis dalam dunia akademik maupun profesional. Salah satu langkah awal yang sangat penting adalah dengan selalu menggunakan kutipan dan referensi yang tepat setiap kali Anda menggunakan ide atau kata-kata orang lain dalam karya Anda. Selain itu, untuk memastikan bahwa karya Anda benar-benar asli, disarankan untuk menggunakan alat cek plagiasi yang tersedia secara daring, seperti Turnitin, Grammarly, atau Copyscape. Alat-alat ini dapat membantu Anda mendeteksi kemungkinan adanya bagian-bagian dalam karya Anda yang terindikasi sebagai plagiasi. Namun, penggunaan alat saja tidak cukup. Anda juga harus memastikan bahwa saat mengutip ide orang lain, Anda melakukan parafrase dengan benar, yaitu menyampaikan ide tersebut dengan kata-kata Anda sendiri sambil tetap mencantumkan sumber aslinya. Ini adalah keterampilan penting yang harus dikuasai untuk menghindari plagiasi.