Mohon tunggu...
M. Mada Gandhi
M. Mada Gandhi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Karena hidup adalah fana maka menulis menjadi sangat berguna

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pacuan Kuda Sumbawa dan MotoGP 2021 di Lombok

8 Agustus 2020   08:41 Diperbarui: 8 Agustus 2020   08:41 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kuda Sumbawa "brand" yang cukup kuat di tanah air. MotoGp adalah brand yang sudah lama mendunia. Bagaimana kalau keduanya disandingkan (co branding)? Tentu akan memperkuat image kuda Sumbawa ke panggung Internasional. Di tengah tekanan covid-19 dan ekonomi, gagaan ini saya sampaikan secara terbuka.

Para pelaku marketing communications( marcom) sangat paham bagaimana merancang jurus2 jitu, melalui macam2 media dan berbagai strategi campigne.  Sangat disayangkan kalau event tersebut hanya berlalu begitu saja.  

Ratusan juta pasang mata dari seluruh dunia tertuju ke Lombok NTB.  Ke arena balap yang berada di tepi pantai yang cantik Mandalika. Merek2 besar dunia selama ini mengeluarkan duit yang tidak kecil guna memanfaatkan event bergengsi itu.

Sumbawa bagian NTB sebagai tuan rumah  punya kesempatan yang luas untuk ambil bagian dalam branding daerah. Bagaimana cara, kemasan dan polanya para praktisi marcom sangat paham. Ditambah potensi limpahan wisatawan saat event berlangsung. Adalah  peluang sangat mahal yang tidak datang setiap waktu.

Lokasi penyelenggaraan MotoGp dengan Sumbawa Besar Ibukota Sumbawa jaraknya hanya "sepelemparan batu". Sekitar 30-an menit ditempuh dengan pesawat, dan jalur laut sekitar 1 jam dengan kapal cepat. Lapangan terbang Sumbawa (kelas III), berada berdempetan dengan pusat kota.

Ada beberapa spot dan paket uniq yang bisa dirancang misalnya, para pembalap diajak nonton bareng pacuan kuda. Mencoba nunggang kuda Sumbawa jika mungkin komersialkan hak siar-nya. 

Untuk akomodasi wisatawan, berupa home stay di rumah penduduk yang berbentuk panggung dari kayu. Cara merawat kuda secara tradisioonal dan juki-juki cilik juga bagian dan content yang tidak kalah menariknya.

Hotel standar bintang 4 keatas belum ada di Sumbawa sehingga menjadi kendala tersendiri. Untuk itu barangkali perlu disiapkan kampung khusus dipoles agar menenuhi tandard keamanan, kebersihan dan sanitasi untuk menampung limpahan wisatawan. 

Pola kehidupan masyarakat tradisional dikemas sedemikian rupa termasuk cara memasak hemat saya merupakan hal uniq dan akan menjadi kenangan panjang bagi wisatawan.  Mereka akan  menjadi "humas" yang efektif pada komunitas dan jaringan di tempat mereka masing-masing.

Permainan tradisional  karaci juga yang selama ini relatif tidak dikenal luas, merupakan pertarungan dua laki-laki saling gebug dengan tongkat kayu yang mematikan. 

Masing-masing petarung menggunakan perisai terbuat dari kulit kerbau, diikat pada potongan kayu yang melingkar berbentuk lonjong. Beratnya bisa mencapai 25 Kg. Hanya laki-laki yang memiliki fisik yang kokoh dan nyali yang luar biasa yang sanggup melakukannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun