Modernisasi sepak bola Indonesia harus dimulai dari pembenahan liga. Kompetisi yang sehat, dengan jadwal teratur, fasilitas memadai, serta regulasi tegas adalah syarat mutlak. Zwiers, dengan pengalamannya, bisa menjadi jembatan untuk menyusun roadmap yang menyelaraskan antara pembinaan dan kompetisi.
Keterlibatan Zwiers dalam proyek besar sepak bola Asia, termasuk di Qatar dan Arab Saudi, memberi pelajaran berharga. Negara-negara itu tidak hanya menanamkan investasi pada infrastruktur, tetapi juga pada pendidikan pelatih, akademi elite, hingga riset ilmu olahraga. Indonesia bisa meniru pola ini dengan adaptasi sesuai kondisi lokal.
Filosofi sepak bola tidak bisa sekadar diimpor. Ia harus tumbuh dari akar budaya bangsa. Dengan pengalaman global dan ikatan lokal, Zwiers punya peluang membangun identitas sepak bola Indonesia yang unik dan berkelas duniaÂ
Momentum penunjukan Zwiers juga menjadi sinyal ke dunia bahwa Indonesia serius membangun sepak bola dengan standar internasional. Keberhasilan Zwiers di Yordania membuktikan bahwa ia bisa bekerja di luar kultur Barat. Tantangan di Indonesia mungkin lebih besar, tetapi peluang untuk membentuk warisan juga lebih monumental.
Di tengah euforia ini, kita tidak boleh lupa bahwa filosofi sepak bola bukan sekadar gaya bermain, melainkan cara pandang terhadap pengembangan manusia. Melalui sepak bola, Indonesia bisa membentuk generasi disiplin, kolaboratif, dan berdaya saing global. Itulah esensi dari modernisasi yang harus diperjuangkan.
Penunjukan Alexander Zwiers harus dilihat bukan sebagai akhir, melainkan awal dari sebuah perjalanan panjang. Jika PSSI mampu memberi ruang dan kepercayaan penuh, Zwiers berpotensi menjadi arsitek modernisasi sepak bola Indonesia. Bukan mustahil, dalam satu dekade mendatang, Indonesia bisa sejajar dengan negara-negara elite Asia dan mulai menatap panggung dunia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI